Rabu, 20 Maret 2013

Teknik Persuasi

Tips #74: Teknik Persuasi
Ada banyak metode yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan mempersuasi. Salah satunya adalah dengan pemilihan dan penggunaan kata-kata.

Anda sedang berbicara kepada seseorang, kemudian lawan bicara Anda berulang-ulang mengatakan "Ya.. Saya tahu", "Ya Saya tahu itu", "Saya pernah diberitahu tentang itu". Begitu seterusnya.

Apa yang terlintas di benak Anda? Apakah Anda beranggapan bahwa lawan bicara Anda adalah orang yang sok tahu? Apakah Anda menganggapnya memang tahu? Ataukah Anda tidak menganggapnya ada apa-apa di balik itu semua?

Sesungguhnya, ungkapan lawan bicara Anda itu, mewakili sebuah proses berpikir tertentu. Apapun cara dan metode yang ia gunakan saat berbicara dengan Anda, baik disadarinya atau tidak, semua itu merupakan sebuah pola yang tertata dengan sangat rapi. Ia sedang mencerna berbagai pesan Anda dalam cara dan proses yang sangat unik. Apapun pesan Anda, akan bermuara pada suaranya yang mengatakan "tahu".

Jika Anda berpikiran negatif, Anda tidak bisa memperoleh sesuatu yang lebih berarti dari sesi bicara Anda itu. Tapi jika Anda mau memanfaatkannya, Anda akan menuai kemampuan persuasi yang luar biasa!

Bagaimana memanfaatkannya? Berikut ini adalah teknik persuasi yang sangat powerful, jika Anda berhasil melatihnya.

TEKNIK PRIMER: LEVELLING
Seperti telah diungkapkan di atas, suara "tahu" yang keluar dari mulut lawan bicara Anda, mewakili sebuah pola pikir yang mendominasi isi kepalanya. Inilah yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan persuasi kepadanya.

Jika Anda bisa mengatakan "Seperti yang Anda TAHU, bahwa...", maka Anda akan melihat bagaimana lawan bicara Anda segera berada di bawah pengaruh persuasi Anda. Ungkapan Anda yang juga membunyikan "tahu", Anda sadari atau tidak, merupakan bentuk levelling dengan cara berpikir lawan bicara Anda. Dan tahukah Anda? Levelling inilah yang menjadi kekuatan terbesar dalam proses persuasi. Langsung atau tidak, Anda telah menyesuaikan cara berpikir dengan cara berpikir lawan bicara Anda. Itulah titik kemenangan Anda.

Hal yang sama, bisa Anda lakukan dengan lawan bicara yang secara konsisten menunjukkan gaya dan pola berpikirnya yang unik.

Ada yang sering mengatakan "Ah masak sih?", dan untuk lawan bicara ini Anda bisa mengatakan "Percayakah Anda?".

Ada yang sering mengatakan "Denger-denger sih begitu", dan Anda bisa mengatakan "Sekarang Anda bisa mendengar dari Saya."

Bisakah Anda melatihnya untuk berbagai tipe audience? Silahkan coba, dan nikmatilah hasilnya. Makin Anda terlatih dan pandai, makin persuasiflah Anda sebagai pembicara.

KATEGORI DASAR KOMUNIKASI MANUSIA
Secara umum, setiap orang mencerna berbagai hal dalam tiga kategori dasar yaitu:

- Visual -> mengandalkan penglihatan;
- Auditory -> mengandalkan pendengaran;
- Kinestetik -> mengandalkan gerak fisik.

Pelajari ketiga hal ini, dan obervasilah lawan bicara Anda. Kemudian, manfaatkan karakteristiknya.

Dan jika Anda beragama, alat Anda adalah penglihatan, pendengaran dan HATI. Tambahkan HATI ke dalam inventori karakteristik komunikasi manusia di atas.


TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN NAMA
Menyebutkan nama dalam sesi bicara, akan menjadikan sesi bicara Anda sangat persuasif.

"Menurut Saya begini Pak Andi..."
"Mas Anto..., Saya punya usul..."
"Mbak Tita, Saya pernah mendengar kasus yang sama, ..."

Mengapa? Orang sangat senang mendengar namanya disebut-sebut.

Tapi hati-hati, sebutlah namanya sesuai dengan yang diinginkannya. Jika perlu, tanyakan dahulu bagaimana ia ingin dipanggil. "Pak Mukhtarudin, eh maaf... boleh Saya panggil Pak Mukhtar saja?"

Jangan lupa, gunakan sebutan namanya di waktu yang tepat. Anda mungkin berbicara dengan teman dan biasa memanggilnya "Hei Dod!", dan namanya memang Doddy. Tentu saja, Anda dilarang memanggilnya dengan nama itu saat menghadiri sesi bicara yang formal. Terlebih lagi, jika Pak Doddy itu adalah atasan Anda!

Atau, Anda masih dimungkinkan memintanya, "Pak Doddy, boleh Saya panggil Mas Doddy saja di meeting ini?"

TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN KATA-KATA MOTIVASIONAL
Jangan gunakan "Coba pikir deh" karena itu malah meminta mereka melakukan sesuatu. Tapi, gunakan:

"Hari ini"
"Sekarang"
"Makanya, mikir!"

Dalam bahasa Inggris, para pakar bahkan mengembangkannya lebih jauh lagi. Dan kita yang berbahasa Indonesia hanya terbengong-bengong saja menyaksikan betapa powerfulnya bahasa yang sangat eksak seperti Inggris atau Arab. Perhatikan ini:

"By now, you can see that we are selling a good house."

Apa yang terjadi? "By now" yang sangat sering diulang, lama-kelamaan akan dipersepsi oleh bawah sadar sebagai: "Buy now" !!!

TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN KATA-KATA LAWAN BICARA
Jika lawan bicara sering menggunakan kata "efisiensi", gunakan kata itu untuk menaklukkan mereka. Jika mereka sering menggunakan kata "murah", jadikan itu sebagai alat persuasi. Jika mereka sangat sering mengatakan "lembut", manfaatkan itu sebagai penakluk.

Persuasi akan menjadi lebih mudah dilakukan, jika Anda menggunakan bahasa yang sama dengan bahasa lawan bicara.

TEKNIK SEKUNDER: JADILAH BUNGLON
Gunakan kata dan bahasa yang mirip, menyerupai atau berimplikasi sama, dengan kata dan bahasa yang digunakan oleh lawan bicara. Ini termasuk ekspresi mereka.

Tertawalah jika mereka tertawa, dan bersedihlah jika mereka merana. Teknik ini biasa disebut dengan "mirroring" dan "matching". Sederhana, tapi sangat powerful untuk persuasi.

Apa yang penting, adalah melakukannya dengan tidak 'wagu' alias memunculkan berbagai kejanggalan. Untuk itu, Anda memang perlu latihan.

TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN INFLEKSI
Infleksi adalah penekanan kata.

SAYA nggak janji deh kalo harganya segitu.
(Orang lain mungkin bisa)

Saya NGGAK janji deh kalo harganya segitu.
(Pokoknya nggak)

Saya nggak JANJI deh kalo harganya segitu.
(Tapi mungkin masih bisa segitu)

Saya nggak janji deh KALO harganya segitu.
(Kalo harga lain mungkin)

Saya nggak janji deh kalo HARGANYA segitu.
(Barang yang lain mungkin bisa segitu)


(-Contoh dari Increase Brain Power-)

TARGET PERSUASI: POSISI MEMIMPIN
Jika Anda telah menerapkan teknik-teknik di atas, dan Anda bisa merasakan adanya sinyal dan tanda keberhasilan, maka Anda telah memimpin.

Selanjutnya, Anda bisa merubah sesuatu untuk mengujinya. Misalnya, Anda bisa melakukan atau merubah posisi tubuh atau intonasi suara. Apakah lawan bicara mengikutinya?

Jika Ya, maka Anda telah benar-benar memimpin!

Selanjutnya terserah Anda. Anda, bahkan sudah bisa meminta lawan bicara Anda untuk tengkurap di lantai jika Anda mau.

Sekarang, maukah Anda, membaca sekali lagi email ini secara lengkap dari atas ke bawah?

Ikhwan Sopa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar