Kamis, 21 Maret 2013

Kendala Komunikasi Bisnis

Tips #111: Enam Kendala Komunikasi BisnisMateri oleh:
Lee Hopkins
Pakar Komunikasi

WORKSHOP PUBLIC SPEAKING BATCH-4

"CARA EDAN: LEBIH PERCAYA DIRI BERBICARA KUNCI SUKSES MEMIMPIN, MENJUAL, DAN BERPRESENTASI"

http://milis-bicara.blogspot.com/2006/09/workshop-public-speaking-batch-4.html

Mengapa harus percaya diri?:
http://milis-bicara.blogspot.com/2006/08/tips-104-mengapa-harus-percaya-diri.html

ANDA DAN SUKSES ANDA

Apa jadinya jika Anda memiliki target dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya? Apa yang menentukan jarak antara Anda dan target Anda? Jarak itu ditentukan oleh PD Anda.

ANDA DAN PD ANDA

Setiap target dicapai dengan tindakan. Dalam bertindak Anda harus PD. Dari mana datangnya PD? Bagaimana PD muncul dari dalam diri sendiri? Bagaimana PD tercipta bersama orang lain? Bagaimana menciptakan achievement agar PD? Setiap tindakan untuk mencapai target dilakukan dengan berbicara. Artinya, setiap tindakan menuntut PD DALAM BERBICARA. Maka Anda, HARUS PD dalam berbicara!

KELAS INTRODUKSI

Kini telah dibuka Kelas Introduksi dalam bentuk workshop sehari. Ya, satu hari yang akan merubah hidup Anda menjadi orang yang lebih percaya diri. Dalam satu hari, Anda akan dibimbing menjadi orang yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi secara lisan. Percaya diri alias PD, dibangun tidak hanya oleh aspek rasional (positive thinking), melainkan juga oleh aspek emosional (positive feeling), dan psikologis serta fisiologis (positive knowing). Kondisi itu bisa dicapai dengan mengikuti metode EDAN, sebuah metode yang dikembangkan oleh QA Communication. Dalam satu hari, di kelas ini Anda akan menjadi orang yang seutuhnya lebih percaya diri dalam berbicara.

FAKTA-FAKTA:

Jika Anda lebih percaya diri dalam berbicara, maka Anda lebih percaya diri dalam mencapai kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!

Jika anggota tim Anda lebih percaya diri dalam berbicara, maka tim Anda memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!

Jika orang-orang di dalam perusahaan Anda lebih efektif dalam berkomunikasi, maka perusahaan Anda makin mendekati kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!!!

WORKSHOP BATCH-4:

Sabtu, 18 Nopember 2006
08.30 - 17.00 WIB
Hotel Sofyan Cikini
Jl. Cikini Raya 79 Jakarta

PENDAFTARAN WORKSHOP BATCH-4:

http://milis-bicara.blogspot.com/2006/09/workshop-public-speaking-batch-4.html
http://speaking.indodigest.com
http://milis-bicara.blogspot.com

Batch-1, 22 Juli 2006 - peserta puas 100%.
Batch-2, 26 Agustus 2006 - peserta puas 100%.
Batch-3, 21 September 2006 - peserta puas 100%.
Lihat detil di sini: http://speaking.indodigest.com
Foto-foto: http://speaking.indodigest.com/pembicara.html

Tips #111: Enam Kendala Komunikasi Bisnis

Materi oleh:
Lee Hopkins
Pakar Komunikasi

Dalam berbisnis, Anda perlu berkomunikasi. Dalam mengkomunikasikan bisnis, Anda mungkin punya masalah. Ada enam kendala yang mungkin muncul dalam mengkomunikasikan bisnis Anda. Berikut ini adalah rincian kendala itu dan cara untuk mengatasinya.

1. Struktur komunikasi yang buruk
2. Penyampaian yang lemah
3. Penggunaan media yang salah
4. Pesan yang campur aduk
5. Salah audience
6. Lingkungan yang menganggu


STRUKTUR KOMUNIKASI YANG BURUK
Struktur sebuah komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis Anda. Tidak penting apakah audience Anda hanya satu orang atau ribuan orang, struktur komunikasi yang baik tetaplah yang terbaik di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran saat ini. Pesan Anda, tetap harus 'terdengar' di tengah riuh-rendahnya semua itu.

Struktur komunikasi yang baik mengikuti pola:

- Pembukaan
- Isi
- Penutup

Kemudian: Umum -> khusus -> umum, atau global -> detil -> global

PENYAMPAIAN YANG LEMAH
Tidak terlalu masalah apakah pesan komunikasi Anda penting atau impresif, jika Anda menyampaikannya tanpa 'tonjokan', Anda tidak bisa meyakinkan orang sesuai yang Anda harapkan. Lebih dari itu, jika 'tonjokan' Anda sudah telak pun, tetaplah pesan Anda perlu waktu untuk punya efek.

Pesan Anda harus bertenaga. Pesan Anda tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu.

Janganlah Anda campuradukkan antara penyajian dengan penyajinya. Penyajinya mungkin pemalu, tapi jika pesannya bisa menonjok, maka audience akan bergantung pada setiap kata yang keluar dari mulutnya. Jadi, tidak usah ragu tentang siapa diri Anda. Khawatirlah tentang pesan Anda. 'Menonjok'kah, atau hanya sekedar 'mengelus-elus' saja.

SALAH MEDIA
Tak perlu Anda menyelenggarakan sebuah meeting besar dengan menghadirkan semua orang dalam organisasi, hanya untuk memberitahukan bahwa para pegawai kini tidak lagi mendapatkan ballpoint gratis dari kantor. Memo kecil yang diedarkan sudah lebih dari cukup.

Begitu pula, pilihlah dengan tepat media komunikasi bisnis Anda. Jika koran, apakah koran lokal atau koran nasional? Jika TV apakah TV lokal atau TV nasional? Jika majalah, apakah semua majalah atau majalah bisnis saja? Jika billboard, apakah memang perlu di setiap sudut jalan? Apa yang menjadi pengecualian, mungkin hanya internet, karena murahnya biaya.

Dalam berpresentasi, jika Anda menggunakan PowerPoint, apakah memang perlu menjejalinya dengan segala data dan bagan yang terkait? Apakah itu memang perlu atau bisa dilakukan hanya dengan selembar atau dua lembar fotokopi?

Jika pesan Anda kompleks, maka berilah ruang lebih untuk audience agar mereka bisa mencerna pesan Anda dengan lebih leluasa. Di kamar tidur, di kamar mandi, di restoran, di mobil saat hendak ke kantor, sambil berlari di treadmill, dan sebagainya. PowerPoint, hanya dilakukan di ruangan tempat Anda bicara. Waktu audience sempit, dan mereka tidak punya infocus di kamar mandinya.

Berilah ruang lebih bagi audience agar bisa mencerna pesan Anda sesuai kecepatan mereka.

PESAN YANG CAMPUR ADUK
Jika pesan Anda campur aduk, maka Anda tidak merengkuh audience, melainkan mengasingkan mereka ke sebuah pulau terpencil di kutub selatan sana.

Berhati-hatilah Anda dengan dua hal ini:

1. Menggunakan jargon yang mungkin dikenal, tapi sulit dicerna dan dipahami.
2. Mencoba menghemat waktu dan kertas dengan menjejalkan lebih dari satu pesan menjadi pesan tunggal.

Contoh 1:
Anda membuat pengumuman tentang pemotongan anggaran untuk biaya telepon, yang di dalamnya managemen meminta para pegawai untuk mengambil sikap dan perilaku tertentu, kemudian Anda sekaligus juga mengumumkan tentang family gathering perusahaan.

Contoh 2:
Anda mengumumkan tentang larangan untuk memberi hadiah kepada klien, dan pada saat yang sama Anda memberikan PENGECUALIAN untuk klien baru tertentu yang berpotensi besar bagi perusahaan. Dan Anda, sama sekali tidak memberi rincian dan pedoman tentang "klien baru berpotensi" itu.

SALAH AUDIENCE
Salah audience, pasti dimulai dari diri Anda sendiri. Misalnya, Anda memberikan topik A yang menurut Anda sedang hot di pasaran. Dalam presentasi, Anda menyampaikan berbagai hal yang justru sedikit sekali hubungannya dengan topik A. Menurut Robert Cialdini, presenter yang demikian disebut dengan 'smuggler of influence'. Jika hal demikian memang disengaja, maka Anda bisa disebut sebagai 'penjahat presentasi'.

Dalam faktanya, jika pun Anda sudah mati-matian memilih topik yang menurut Anda tepat, tetaplah Anda berpeluang untuk menuai audience yang salah. Dan jika kesalahan itu tak tertebus sampai dengan akhir presentasi Anda, alias audience tidak memperoleh 'keuntungan substitusi' dari presentasi Anda, maka Anda akan disesali oleh audience Anda.

QA Communication pun mengalami hal ini. Topik workshop yang berjudul "CARA EDAN: LEBIH PERCAYA DIRI BERBICARA KUNCI SUKSES MEMIMPIN, MENJUAL, DAN BERPRESENTASI", masih menuai audience yang berharap bahwa workshop itu adalah tentang teknik presentasi, atau setidaknya mencapai percaya diri dengan teknik presentasi. Padahal, workshop itu adalah tentang fenomena booster untuk rasa percaya diri berbicara, yang jauh lebih penting dari persoalan teknis presentasi semata. Dan padahal, topik itu juga telah diupayakan agar bisa menuai audience yang netral, yaitu siapapun yang ingin percaya diri dalam berbicara. Di workshop berikutnya (ParaSpeaking dan Performance Speaking), barulah mereka akan mendapatkannya. Gitu lho...

Hati-hati juga, jika Anda akan berpresentasi di sebuah event di mana ada banyak penyaji selain Anda. Anda bisa terpengaruh untuk 'melakukan penyesuaian' di detik-detik terakhir sebelum Anda maju dan berbicara. Waspadalah karena Anda bisa terjebak pada perubahan yang justru tidak Anda inginkan. Sekalipun, topik penyaji lain memang lebih menarik menurut Anda.

Salah audience, bisa menjadi kesia-siaan bagi Anda dan tentu saja... audience Anda.

Pilihlah audience Anda dahulu, baru pilihlah topik Anda.

LINGKUNGAN YANG MENGGANGGU
Lingkungan yang mengganggu jelas kendala komunikasi bisnis buat Anda. Suara nada sambung handphone saat Anda bicara adalah contohnya. Apapun bentuknya, gangguan dari lingkungan akan membuat bicara Anda tidak bisa optimal didengar.

Beberapa hal ini perlu Anda perhatikan:

- Suara Anda tidak terlalu keras
- Banyak audience yang mengobrol saat Anda bicara
- Suara dari luar ruangan, dari jalanan, raungan sirine dari ambulan, pemadam kebakaran atau polisi
- Suara dari ruangan sebelah
- Bunyi handphone dari kantong audience
- Interupsi
- Sesi bicara yang terlalu menegangkan
- Pikiran audience yang melanglang buana (lihat mata mereka)
- Slide Anda (atau isinya) terlalu kecil atau layarnya terlalu jauh
- Terlalu banyak daya tarik dari luar ruangan karena pintu yang terbuka atau jendela yang tembus pandang
- AC ruangan terlalu dingin atau bahkan tidak menyala
- Maaf, ada yang kentut di dalam ruangan yang tertutup


Apapun harus Anda lakukan demi fokusnya audience Anda. Sebab gangguan lingkungan, bisa membuat presentasi Anda hanya berjarak selangkah dari 'nothing'.

KESIMPULAN
Kendala komunikasi bisnis Anda bisa bermacam-macam. Dengan kehati-hatian dan kecermatan, sebagian besar kendala itu bisa diatasi dengan mudah. Dan presentasi Anda, akan lebih bermakna.

Dengan kendala yang bisa diminimalisir, presentasi Anda akan bermuara pada situasi terbaik audience untuk mendengar dan mengerti apa yang menjadi MDA Anda.

MDA = Most Desired Action

Tidak ada komentar:

Posting Komentar