Kamis, 21 Maret 2013

Skill Wajib Provesional Entrepreuner

Tips #67: LIMA KEAHLIAN KOMUNIKASI BAGI PROFESIONAL DAN PEMILIK USAHATerjemahan bebas dari materi oleh:
Dianna Booher, CSP
CEO of Booher Consultants dan ExpertSpeaker
Konsultan Komunikasi

Keahlian berkomunikasi itu mutlak bagi setiap pemilik usaha. Dan perhatikanlah bahwa "berbicara" adalah keahlian yang diletakkan di nomor satu. Anda berbicara setiap hari dengan orang di sekeliling Anda. Dalam briefing atau meeting pagi, presentasi bisnis, bahkan di saat makan siang.

Berikut adalah lima keahlian komunikasi yang merupakan kelengkapan standar bagi setiap orang yang memiliki usaha.
KEAHLIAN #1: BERBICARA
Saat ini, berbicara tidak lagi hanya sekedar "plus" dalam dunia usaha. Makin tinggi peringkat atau posisi seseorang dalam bisnis apapun, keahlian berbicara menjadi semakin krusial. Public speaking telah menjadi "norma" bagi eksekutif senior.

Dalam mengurus bisnis sehari-hari, Anda pasti akan menjelaskan krisis bisnis di hadapan sejumlah orang. Bahkan, jika Anda pengusaha kecil, berbicara adalah bagian dari bisnis itu. Anda harus banyak berbicara untuk menggalang network, untuk mempresentasikan bisnis, untuk menjaring kolega, atau untuk memasarkan produk. Kesuksesan bicara Anda berkorelasi langsung dengan bottom line di laporan rugi laba Anda.

Anda memang tidak perlu menjadi orang yang cemerlang atau jenius. Orang yang diperlukan adalah orang yang punya pengaruh kuat pada orang lain. Dan pada saat yang sama, pebisnis yang bisa berbicara dengan baik, cenderung dipersepsi lebih kuat, lebih pandai, dan lebih dihargai.

Di luar dunia bisnis, Anda akan meneruskan upaya mencari dan menemukan berbagai kesempatan. Di rapat RT, di arisan keluarga, di jamuan makan, di pesta atau kondangan, di organisasi sosial dan sebagainya. Dalam banyak kasus itu, kemampuan public speaking akan sangat berguna.

Berbicara baik dengan cara yang baik, adalah keharusan bagi pengusaha.
KEAHLIAN #2: MENDENGAR
Mendengar pada intinya mencerminkan perbedaan antara closing atau losing penjualan, mendapatkan atau kehilangan klien, memotivasi atau mereduksi semangat tim, membangun atau menghancurkan hubungan antar karyawan.

Mendengar adalah prasyarat bagi kesuksesan bisnis.

"Know how to listen, and you will profit even from those who talk badly.”

Mendengar sangat penting. Tidak mendengar pasar, Anda akan keluar. Tidak mendengar karyawan, Anda akan sendirian. Tidak mendengar kompetitor, Anda akan 'ngglosor'. Tidak mendengar diri sendiri, Anda mati.

Pelajari sekali lagi tentang kendala mendengar, dan terjemahkan artikel ini dalam konteks berbisnis:


KEAHLIAN #3: MENULIS
Segala yang resmi, cepat atau lambat harus dituliskan. Sayangnya, menulis sering pula menjadi kendala yang tak kalah berat bagi sebagian pengusaha. Mereview sebuah laporan misalnya, seringkali menjadi pekerjaan yang memusingkan.

Lihatlah kembali berbagai draft yang sampai ke meja Anda: Proposal dari pelanggan besar. Strategic partnership. Policy statements. Press release. Surat untuk investor. Semuanya menuntut keahlian menulis.

Dalam konteks ini, apa yang Anda tulis adalah apa yang Anda dapat. Tulisan Anda harus jelas, sederhana dan akurat.

Jika Anda adalah profesional atau pebisnis yang bukan penulis, artikel ini mungkin bisa memicu motivasi Anda untuk mulai berlatih 

KEAHLIAN #4: MEMIMPIN RAPAT
Bayangkan ini: Rapat dapat membuat dunia menjadi damai, dan sekaligus dapat membuat dunia menjadi lapangan perang.

Rapat dapat membuat 15 jam Anda dalam seminggu menjadi 15 jam yang damai, atau 15 jam yang membuat frustrasi. Ini, juga berlaku bagi manajer yang hebat "time management"-nya sekalipun.

Kemampuan memimpin rapat, akan menentukan siapa yang akan ikut dan apa yang akan mereka capai. Kesia-siaan, atau sesuatu yang bernilai.


KEAHLIAN #5: RESOLUSI KONFLIK
Pebisnis, sayangnya, punya banyak konflik. Jika tidak dengan klien, ya dengan orang dalam. Jika tidak dengan orang dalam, ya dengan otoritas. Jika tidak dengan mereka, ya dengan pemegang saham.

Anda adalah wasit di dalam bisnis.

Jika Anda menemukan bahwa Anda masih belum optimal memiliki semua keahlian di atas, maka efektifitas Anda dalam mencapai hasil dan sasaran bisnis akan terganggu dan bias. Untuk itu, Anda perlu menajamkan semua toolkit di atas, dan pada saat yang sama menularkan semua itu ke dalam tim Anda.

Bapak dan Ibu sekalian, bisakah Anda memberi alasan; mengapakah keahlian berbicara di nomor 1 letaknya?

Pembicara Public EDAN

Tips #113: Pembicara Publik EDAN
WORKSHOP PUBLIC SPEAKING BATCH-4

"CARA EDAN: LEBIH PERCAYA DIRI BERBICARA KUNCI SUKSES MEMIMPIN, MENJUAL, DAN BERPRESENTASI"
http://milis-bicara.blogspot.com/2006/09/workshop-public-speaking-batch-4.html

Mengapa harus percaya diri?:http://milis-bicara.blogspot.com/2006/08/tips-104-mengapa-harus-percaya-diri.html

ANDA DAN SUKSES ANDA. Apa jadinya jika Anda memiliki target dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya? Apa yang menentukan jarak antara Anda dan target Anda? Jarak itu ditentukan oleh PD Anda.

ANDA DAN PD ANDA. Setiap target dicapai dengan tindakan. Dalam bertindak Anda harus PD. Dari mana datangnya PD? Bagaimana PD muncul dari dalam dari sendiri? Bagaimana PD tercipta bersama orang lain? Bagaimana menciptakan achievement agar PD? Setiap tindakan untuk mencapai target dilakukan dengan berbicara. Artinya, setiap tindakan menuntut PD DALAM BERBICARA. Maka Anda, HARUS PD dalam berbicara!

KELAS INTRODUKSI. Kini telah dibuka Kelas Introduksi dalam bentuk workshop sehari. Ya, satu hari yang akan merubah hidup Anda menjadi orang yang lebih percaya diri. Dalam satu hari, Anda akan dibimbing menjadi orang yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi secara lisan. Percaya diri alias PD, dibangun tidak hanya oleh aspek rasional (positive thinking), melainkan juga oleh aspek emosional (positive feeling), dan psikologis serta fisiologis (positive knowing). Kondisi itu bisa dicapai dengan mengikuti metode EDAN, sebuah metode yang dikembangkan oleh QA Communication. Dalam satu hari, di kelas ini Anda akan menjadi orang yang seutuhnya lebih percaya diri dalam berbicara.
FAKTA-FAKTA:
Jika Anda lebih percaya diri dalam berbicara, maka Anda lebih percaya diri dalam mencapai kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!

Jika anggota tim Anda lebih percaya diri dalam berbicara, maka tim Anda memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!

Jika orang-orang di dalam perusahaan Anda lebih efektif dalam berkomunikasi, maka perusahaan Anda makin mendekati kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!!!
WORKSHOP BATCH-4:
Sabtu, 18 Nopember 2006
08.30 - 17.00 WIB
Hotel Sofyan Cikini
Jl. Cikini Raya 79 Jakarta
PENDAFTARAN WORKSHOP BATCH-4:http://milis-bicara.blogspot.com/2006/09/workshop-public-speaking-batch-4.html
http://speaking.indodigest.com
http://milis-bicara.blogspot.com

Batch-1, 22 Juli 2006 - peserta puas 100%.
Batch-2, 26 Agustus 2006 - peserta puas 100%.
Batch-3, 21 September 2006 - peserta puas 100%.
Lihat detil di sini:
http://speaking.indodigest.com
Foto-foto: http://speaking.indodigest.com/pembicara.html

Tips #113: Pembicara Publik EDAN
Apa yang terlintas di pikiran Anda saat membaca kata "edan" di topik workshop dan di judul di atas?

edan = gila, gila-gilaan
edan = sinting
edan = nggak waras
edan = miring
edan = tidak sehat
edan = hilang akal
edan = kurang kerjaan
dan sebagainya.

Biasanya memang ya, seperti itulah biasanya.

Tapi tidak seperti biasanya, kali ini kita membicarakan "edan" yang lain, yaitu Metode E.D.A.N. yang dikembangkan oleh QA Communication, sebagai salah satu metode yang powerful untuk membentuk Anda menjadi pembicara publik yang baik, penuh percaya diri, hebat dan handal. Metode yang membentuk Anda menjadi menjadi manusia yang positif, percaya diri, hebat dan handal.
ANDA PASTI PEMBICARA PUBLIK
Anda pasti bicara dan setiap kali berbicara, Anda pasti menujukannya kepada manusia lain. Jika manusia lain yang mendengarkan Anda jumlahnya lebih dari satu, maka aktivitas bicara Anda itu disebut public speaking. Dan Anda yang berbicara, disebut public speaker alias pembicara publik. Anda pasti pernah dan cukup sering melakukannya.

Jadi, Anda pasti pembicara publik alias public speaker.

- Jika Anda berbicara di depan istri, suami dan anak-anak, maka Anda pembicara publik.
- Jika Anda berbicara di rapat RT untuk tujuhbelasan, maka Anda pembicara publik.
- Jika Anda berbicara di suatu majelis taklim, maka Anda berbicara di depan publik.
- Jika Anda menjadi MC di kondangan adik ipar, maka Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda berbicara di dalam rapat di kantor, Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda membriefing bawahan Anda, maka Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda mempresentasikan produk, Anda berbicara di depan publik.
- Jika Anda melaporkan hasil kerja di hadapan forum, Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda sekretaris boss, Anda akan berbicara kepada publik.
- Jika Anda guru, dosen, penceramah atau dai, Anda pasti pembicara publik.
- Jika Anda programer komputer sekalipun, Anda akan berbicara kepada publik.
- Jika Anda pejabat publik, apalagi.
- Jika Anda adalah jurkam suatu partai, Anda adalah pembicara publik.
- Jika Anda adalah demonstran, Anda pasti berbicara di depan publik.
- Jika Anda kenek metromini, Anda pembicara publik.
- Jika Anda tukang obat di trotoar, Anda jelas pembicara publik.

Jika Anda punya profesi, apapun itu, Anda pasti pembicara publik.
PEMBICARA PUBLIK YANG BAIK, PD, HEBAT DAN HANDAL
Jika Anda berbicara untuk didengar oleh lebih dari dua telinga empat, enam, delapan dan seterusnya - yang penting angka genap), maka Anda membutuhkan keahlian khusus agar pesan Anda bisa sampai, dengan persepsi yang seragam di setiap pasang telinga. Lebih dari itu, Anda juga mengharapkan efek yang seragam dalam sikap dan perbuatan sebagai hasil dari bicara Anda.

Jika Anda berbicara di depan publik, maka apapun yang Anda katakan bisa berpengaruh besar pada publik Anda.

Kata-kata Anda bisa berkembang menjadi opini publik. Opini publik bisa bisa bergeser menjadi sikap publik. Jika sikap publik bergeser, maka perilaku publik akan bergeser. Jika perilaku publik berubah, maka publik itu berubah. Jika publik itu berubah, maka masyarakat yang bersangkutan telah berubah.

Artinya, kata-kata Anda punya kekuatan yang amat besar. Kata-kata Anda punya kekuatan untuk merubah dunia. Merubahnya menjadi positif atau menjadi negatif.

Melihat kekuatan itu, maka seorang pembicara publik yang baik semestinya memenuhi kualifikasi sebagai berikut:

- Pembelajar;
- Penyampai nilai;
- Pemberi dan partisipan;
- Deklarator yang baik;
- Bisa menerima umpan balik;
- Percaya kepada audience.
PEMBELAJAR
Setiap pembicara publik, sekalipun ia sedang mengajar, sesungguhnyalah ia sedang belajar. Hidup adalah pelajaran.

Berbicara adalah proses belajar. Public speaker adalah pembelajar. Itu artinya, setiap pembicara publik haruslah bersikap terbuka dan berpikiran terbuka. Terbuka untuk menerima berbagai kemungkinan dan pelajaran.

Pembicara publik adalah corong penyampaian berbagai pelajaran kepada khalayak. Sebelum khalayak publik belajar, pembicara publik harus lebih dahulu belajar. Saat publik belajar dengan mendengarkan pembicara publik, pembicara itu sendiri juga harus belajar dan menyelami dampak serta efek dari aktivitas public speakingnya.

Pembicara publik adalah orang pertama, yang harus siap menerima informasi baru dan informasi perubahan. Jika pembicara publik tertinggal, maka khalayak publik akan tertinggal.

Pembicara publik yang baik, adalah orang yang lebih dahulu belajar sebelum publiknya belajar.
NILAI
Apapun yang disampaikan oleh pembicara publik, mestinya punya nilai. Lebih dari itu, nilainya harus positif. Pembicara publik yang baik, adalah pembicara yang menyampaikan dan meneruskan nilai-nilai positif kepada publik.

Siapa yang mau mendengar sesuatu yang tak bernilai? Siapa mau mendengar sesuatu yang bernilai negatif?
PARTISIPASI
Sebagai pemberi dan penyampai nilai, seorang pembicara publik haruslah bersikap dan berperilaku total. Seorang pembicara publik, harus mengerahkan segala kemampuan dan segala sumber daya yang ada padanya. Ini perlu dilakukan agar fungsinya sebagai terminal dari berbagai pesan, sebagai pabrik segala ide dan gagasan, bisa berjalan dengan optimal.

Setiap gangguan dan distorsi yang terjadi, akan berpotensi mengurangi partisipasinya dalam proses penyampaian nilai dan proses pembelajaran publik. Berkurangnya partisipasi pembicara publik, akan menurunkan nilai dan kualitas pembelajaran yang diusungnya. Pembicara publik yang baik adalah partisipan yang terlibat aktif.

Pembicara publik yang baik lebih memilih menjadi pemberi daripada penerima.
DEKLARASI
Apapun yang disampaikan oleh pembicara publik adalah deklarasi. Dan setiap deklarasi, akan menuai sambutan dan respon. Sambutan dan respon itu, mewakili sikap dan perilaku publik. Sambutan dan respon itu, bisa berupa penolakan atau persetujuan. Dalam bentuk yang manapun, sambutan dan respon adalah kekuatan yang dibangkitkan oleh pembicara publik. Kekuatan itu dibangun oleh deklarasi si pembicara publik.

Pembicara publik yang baik, tahu apa yang harus dideklarasikan, bagaimana melakukannya, dan tahu apa efeknya bagi publik.
UMPAN BALIK
Setiap sambutan dan respon yang dituai oleh pembicara publik, adalah umpan balik. Semua umpan balik muncul sebagai akibat deklarasi dari pembicara publik. Umpan balik, adalah reaksi atas aktivitas pembicara publik yang menyampaikan nilai, berpartisipasi dan terlibat dengan audience, yang mendeklarasikan sesuatu dalam proses pembelajaran bersama.

Pembicara publik yang baik, tahu bagaimana harus menyikapi setiap respon dan sambutan.
PERCAYA
Pembicara publik adalah believer. Pembicara publik adalah orang yang mempercayai berbagai hal yang disampaikannya kepada publik. Sebelum ia menghendaki publik percaya pada nilai yang dibawanya, ia lebih dahulu percaya. Sebelum ia meminta publik percaya kepadanya, ia lebih dahulu percaya kepada mereka. Jika pembicara publik tidak mempercayai audiencenya, maka nilai yang disampaikan, partisipasi dan keterlibatannya dengan publik, akan terdiskon dan terdistorsi secara nyata.

Pembicara publik yang baik, adalah orang pertama yang mempercayai publiknya.
MENGENAL METODE E.D.A.N
Semua kualifikasi terbaik dari seorang pembicara publik seperti di atas, tidak bisa diperoleh sambil lalu. Ia juga tak akan muncul begitu saja berdasarkan pengalaman atau jam terbang bicara. Kualifikasi itu harus ditemukan, diidentifikasi dan dilatih dengan cara-cara yang sistematis.

Metode E.D.A.N. adalah sebuah metode yang dikembangkan oleh QA Communication. Metode E.D.A.N adalah sebuah metode yang powerful dan dapat membantu Anda mencapai semua kualifikasi di atas, dan membentuk Anda menjadi orang yang positif, PD, hebat dan dapat diandalkan. Metode E.D.A.N. menghasilkan pembicara publik yang baik, PD, hebat, dan dapat diandalkan. Metode E.D.A.N mencetak sumber daya manusia yang positif, PD, hebat dan bisa diandalkan.

Metode E.D.A.N adalah:

E = Energy
D = Dignity
A = Anticipation
N = Nothing to lose
ENERGI
Energi adalah segala bentuk kekuatan, fenomena, elemen atau aspek yang bisa berkonotasi dengan energi, misalnya:

- Niat;
- Motivasi;
- Hasrat;
- Keinginan;
- Cita-cita;
- Semangat;
- Tujuan;
- Target;
- Ingin membantu;
- Deadline;
- Kebebasan;
- Pilihan;
- Sikap sosial;
- Tantangan;
- dan sebagainya.

Pembicara publik yang baik adalah pembicara yang memiliki energi. Jika Anda diperintah untuk memimpin sebuah meeting besok pagi, Anda punya dua pilihan:

1. Melakukannnya dengan terpaksa, karena didorong orang lain dan Anda tidak bisa menolaknya. Itu berarti, energi yang tercipta adalah energi orang lain. Bukan energi Anda.

2. Melakukannya dengan melihat perintah itu sebagai kesempatan. Apapun alasan Anda, sekecil apapun motivasi Anda, jika itu berasal dari diri Anda sendiri, maka itu sudah berarti energi. Untuk bisa mendapatkan energi, ungkapan sederhana seperti "Ya sudahlah, toh ini cuma sebulan sekali" sudah cukup untuk menciptakan energi.

Apalagi, jika Anda mengatakan "Yes! Aku dapat giliran memimpin meeting. Lumayan buat latihan public speaking". Dengan ungkapan terakhir itu, energi Anda setara dengan energi roket yang dapat melontarkan semangat Anda sampai ke bulan.
DIGNITY
Dignity adalah segala bentuk penghargaan, penghormatan dan respek pada diri sendiri, misalnya:

- Rasa bersyukur;
- Bangga pada keunikan diri;
- Bangga pada keahlian;
- Senang bisa memberi manfaat untuk orang lain;
- I'm the best;
- Menerima diri tanpa merendahkan;
- Memberi peluang pada diri untuk belajar;
- Memahami kesempurnaan diri dalam keterbatasan;
- Mengerti fungsi manusia sebagai raja di muka bumi;
- Tidak minder;
- Tidak sombong;
- Rendah hati;
- dan sebagainya.

Pembicara publik yang baik adalah pembicara yang bisa menghargai diri sendiri. Anda tidak akan menjadi pembicara yang baik jika terus-menerus mengkritik diri sendiri.

"Gimana kalo audience lebih tahu dari saya?"
"Gimana kalo saya ditanya dan tidak bisa menjawab?"
"Sepertinya saya bukan yang terbaik untuk topik ini..."
ANTISIPASI
Antisipasi adalah segala proses, aktivitas dan kegiatan yang dilakukan untuk menghadapi, mempersepsi dan memahami berbagai hal dan kemungkinan, misalnya:

- Persiapan bahan dan materi;
- Persiapan dan latihan presentasi;
- Pemahaman konsep dan teori;
- Penyediaan bukti dan argumentasi;
- Memelihara kesehatan fisik dan mental;
- Pemupukan kredibilitas;
- Audience analysis;
- Persiapan ruangan;
- SWOT analisis untuk diri sendiri;
- Penyediaan kebutuhan alat bantu visual;
- Melatih tanya jawab;
- Perbaikan persepsi dan cara pandang;
- Penggalian hal-hal baru;
- Proyeksi berbagai hal;
- dan sebagainya.

Pembicara publik yang baik adalah pembicara yang selalu melakukan persiapan secukupnya. Tidak terlalu minim dan tidak berlebihan. Persiapan yang minim, menunjukkan energi yang minim. Persiapan yang berlebihan, berarti Anda telah melecehkan diri Anda sendiri.

Antisipasi dilakukan terhadap berbagai aspek yang melibatkan situasi public speaking. Mulai dari diri sendiri, audience, lokasi, topik, delivery, penguasaan materi, sampai dengan pembentukan persepsi yang terkait dengan semua aspek itu.
NOTHING TO LOSE
Jika Anda sudah punya energi, sudah punya dignity dan telah mengantisipasi, maka tak ada lagi yang bisa menghentikan Anda, sebab mestinya Anda sudah 'nothing to lose'. Nothing to lose adalah tidak merasa kehilangan karena menyampaikan nilai, berpartisipasi, belajar, menerima umpan balik dan mempercayai orang lain.

Nothing to lose adalah kata lain dari "ikhlas". Anda terus maju siap 'nrimo' keadaan, tidak peduli dengan situasi, masa bodoh dengan perasaan. Anda sudah yakin bahwa apa yang perlu dilakukan sebagai manusia, telah Anda lakukan. Anda hanya perlu terus maju berjalan. Selebihnya, Anda serahkan kepada Tuhan. Anda ikhlas. Anda nothing to lose.

Jika Anda sudah melengkapi diri dengan upaya memupuk energi, meningkatkan dignity, dan melakukan antisipasi, maka apakah lagi yang menghalangi Anda dari menjadi pembicara yang baik, PD, hebat dan handal? Apakah lagi yang menghambat Anda sebagai calon manusia sukses, dari mengambil keputusan dan bertindak tanpa ragu?

Kapankah terakhir kali Anda melakukan sesuatu, dan pada saat itu Anda berkata pada diri sendiri "Ah sudahlah, nothing to lose...!" Sudah lama sekali bukan? Anda bahkan mungkin sudah tidak ingat lagi kapan! Beruntunglah Anda jika hari ini telah mengatakannya.

Mengapakah tidak SETIAP KALI Anda melakukan sesuatu, apapun itu, Anda berkata "Ah sudahlah, nothing to lose...!"

Luar biasa bukan godaan dari pertanyaan ini? Menarik sekali toh, membayangkan diri Anda bisa ber-nothing-to-lose untuk apapun, kapanpun, di manapun dan dengan siapapun?

Anda bisa nothing to lose dalam melakukan apapun di dalam hidup Anda, termasuk dalam berbicara, sepanjang Anda melengkapi diri dengan E, D, dan A. Anda bisa melakukan apapun di dalam hidup Anda, termasuk dalam berbicara, jika Anda sudah EDAN.

Jadilah pembicara EDAN.
Jadilah orang EDAN.

Ikhwan Sopa
Trainer EDAN
QA Communication

Apasih Public Speaking Itu?

Apa Sih Public Speaking Itu?
Untuk beberapa alasan, ketika orang berpikir tentang public speaking, mereka membayangkan sebuah situasi di mana seseorang yang sangat terlatih sedang berbicara, menguasai forum, berbicara dengan dinamis dan menyampaikan berbagai hal yang berpotensi merubah hidup seseorang atau bahkan ribuan orang.

Dapatkah Anda membayangkan diri Anda sendiri dalam situasi seperti itu? Beberapa dari Anda mungkin berpikir, "Tentu! Saya sudah tidak sabar untuk itu. Itu sebabnya kini saya berdiri di sini, di depan semua orang." Beberapa yang lain dari Anda mungkin berpikir, "Nggak deh. Sampe kiamat juga nggak. Pokoknya Enggaaaaaak."

Apapun reaksi Anda, Anda harus tahu bahwa memang hanya sedikit orang yang mau berhadapan dengan situasi di atas. Mengapa? Karena, selain untuk acara-acara yang khusus sifatnya, Anda memang merasa tidak membutuhkan model komunikasi yang demikian. Lantas, apa ini berarti bahwa Anda memang hanya punya sedikit kesempatan untuk berbicara di depan publik? Tidak.

Justru, faktanya Anda hampir selalu berbicara di depan publik. Mungkin Anda guru, mungkin Anda pejabat ketua RT, mungkin Anda di bagian marketing, mungkin Anda orang partai, atau mungkin Anda seorang demonstran. Hanya saja, Anda tidak menganggap semua itu sebagai public speaking.

Setiap kali Anda memberikan pengarahan, menjelaskan bagaimana harus mengerjakan sesuatu, menawarkan bantuan kepada orang lain, atau mendiskusikan pendapat dan pandangan Anda, Anda sebenarnya menggunakan elemen-elemen public speaking.

Anda adalah public speaker saat Anda mencoba meyakinkan tentang sesuatu kepada seorang teman, kawan sekelas, instruktur, teman kerja, atasan, bawahan, murid, anak, keponakan, istri, bahkan mertua. Anda adalah seorang public speaker saat Anda berbagi cerita dengan orang lain. Anda sedang mengimplementasikan keahlian public speaking saat Anda menawarkan ide ke tim kerja Anda atau saat Anda melaporkan situasi terakhir tentang suatu proyek.

Semua situasi di atas menuntut Anda menggunakan keahlian public speaking, yaitu mempraktekkan semua ini:

- Mengorganisasikan ide-ide;
- Menentukan konteks dan memperhitungkan audience;
- Mengadaptasi pesan yang ingin disampaikan kepada dua hal di atas;
- Memilih cara yang paling efektif untuk membagi jalan pikiran Anda kepada mereka;
- Menyampaikan pesan Anda;
- Dan kemudian menyimak reaksi mereka untuk mengetahui apakah mereka telah memahami Anda.

Anda harus terus berupaya untuk makin memahami betapa pentingnya keahlian public speaking untuk mengisi kehidupan pribadi, sosial, pendidikan, profesi, karir dan bisnis Anda.

Dengan segala kerendahan hati kami mengajak Anda. Bergabunglah dengan milis BICARA di:

Komentar Peserta workshop EDAN

TRAINER'S PERFORMANCE FEEDBACK FORM
Nama Trainer: IKHWAN SOPA

TINGKAT KEPUASAN
100% PUAS

TRAINER'S INDEX

Penilaian oleh para peserta dengan skor 1 - 5:

1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik

---------------------------------

BATCH-3:
Bisa menarik perhatian audience: 4,29
Jelas dalam menyatakan poin: 3,93
Punya kredibilitas: 4,14
Poin-poin utama disampaikan dengan jelas: 4,07
Poin-poin utama yang disampaikan memang penting sifatnya: 4,07
Sub-sub poin disampaikan dengan jelas: 4,14
Sub-sub poin memang penting sifatnya: 4,14
Argumentasi yang disampaikan memang logis dan rasional: 4,29
Argumentasi yang disampaikan didukung dengan berbagai pembuktian: 4,36
Argumentasi dan bukti yang disampaikan bersifat etis: 4,29
Jelas dalam menyampaikan kesimpulan: 4,29
Spontan dan mengalir dalam menyampaikan bahan dan diskusi: 4,29
Kontak mata dilakukan dengan baik: 4,29
Variasi dan intonasi suara sudah baik: 4,36
Olah tubuh dan bahasa tubuh sudah baik: 4,21
Bahasa yang digunakan sudah efektif dan mudah dimengerti: 4,36
Penggunaan dan pemilihan kata-kata yang baik dan mudah dipahami: 4,43
Alat bantu visual sudah mendukung dan efektif: 3,79
Average Trainer Index: 4,21

-----------------------------------------------------

BATCH-2:
Bisa menarik perhatian audience: 4,33
Jelas dalam menyatakan poin: 4,67
Punya kredibilitas: 4,67
Poin-poin utama disampaikan dengan jelas: 4,67
Poin-poin utama yang disampaikan memang penting sifatnya: 4,67
Sub-sub poin disampaikan dengan jelas: 4,22
Sub-sub poin memang penting sifatnya: 4,22
Argumentasi yang disampaikan memang logis dan rasional: 4,56
Argumentasi yang disampaikan didukung dengan berbagai pembuktian: 4,33
Argumentasi dan bukti yang disampaikan bersifat etis: 4,44
Jelas dalam menyampaikan kesimpulan: 4,44
Spontan dan mengalir dalam menyampaikan bahan dan diskusi: 4,67
Kontak mata dilakukan dengan baik: 4,67
Variasi dan intonasi suara sudah baik: 4,67
Olah tubuh dan bahasa tubuh sudah baik: 4,56
Bahasa yang digunakan sudah efektif dan mudah dimengerti: 4,56
Penggunaan dan pemilihan kata-kata yang baik dan mudah dipahami: 4,00
Alat bantu visual sudah mendukung dan efektif: 4,11
Average Trainer Index: 4,47

-------------------------------------------------------

BATCH-1:
Bisa menarik perhatian audience: 4,56
Jelas dalam menyatakan poin: 4,13
Punya kredibilitas: 4,13
Poin-poin utama disampaikan dengan jelas: 4,44
Poin-poin utama yang disampaikan memang penting sifatnya: 4,56
Sub-sub poin disampaikan dengan jelas: 4,31
Sub-sub poin memang penting sifatnya: 4,25
Argumentasi yang disampaikan memang logis dan rasional: 4,31
Argumentasi yang disampaikan didukung dengan berbagai pembuktian: 4,13
Argumentasi dan bukti yang disampaikan bersifat etis: 4,13
Jelas dalam menyampaikan kesimpulan: 4,44
Spontan dan mengalir dalam menyampaikan bahan dan diskusi: 4,44
Kontak mata dilakukan dengan baik: 4,56
Variasi dan intonasi suara sudah baik: 4,56
Olah tubuh dan bahasa tubuh sudah baik: 4,19
Bahasa yang digunakan sudah efektif dan mudah dimengerti: 4,38
Penggunaan dan pemilihan kata-kata yang baik dan mudah dipahami: 4,44
Alat bantu visual sudah mendukung dan efektif: 3,81
Average Trainer Index: 4,32

---------------------------------------------------
KOMENTAR PARA PESERTA
-----------------------------------------------------

BATCH-3:
"Saya puas karena proses belajarnya dimulai dari basic, tidak ribet, seimbang antara praktek dan teori, dan sesuai dengan investasi yang saya keluarkan serta sesuai ekspektasi saya. Ikutan yuuk…ini jalan awal menjadi PD dalam public speaking."Paula - Staf Operasional PT Integritas Makmur Mandiri
"Saya puas. Saya akan lebih berani berhadapan dengan lawan bicara (siapapun dia), untuk berbicara baik dalam berkoordinasi atau dalam management meeting. Coba saja ikuti one day workshop QA Communication. Kita pasti bisa lebih PD dalam menyampaikan pembicaraan."Lia – Finance Manager Assistant – ISP & Data Communication
"Saya puas. Workshop ini secara nyata meningkatkan kualitas dan PD saya dalam bicara. Anda semua harus ikut batch ini."Susi – Managing Director PT Hisland Indonesia
"Saya puas karena sangat mendukung profesi saya. Ikutilah workshop ini."
Haris – General Affair Officer PT Indomobil Niaga International
"Saya puas karena saya menjadi lebih yakin akan kemampuan saya sendiri. Menambah wawasan mengenai konsep PD, khususnya jika harus menghadapi public."Tari
"Saya puas karena saya menjadi PD abis!!! Antisipasi PD anda di sini. Bagus Lho."Tio – Staff - PT Toyota Tsusho Mechanical & Engineering Service Indonesia
"Saya puas karena saya jadi tahu clue untuk menjadi PD. Ikutan aja, dan tidak akan rugi dapat ilmunya."Teresa – Recruitment Officer BDO Tanubrata
"Saya puas karena saya ngerasa ada perbedaan dalam cara saya berbicara dan bersikap. Anda wajib ikut event ini karena kita akan menjadi lebih PD melakukan berbagai hal yang kita anggap kita belum mampu."Oetid – Staf Marketing PT Gemilang Gagasindo Handal
"Saya puas karena membuka paradigma saya yang tadinya negatif menjadi positif. Anda harus mengikuti workshop yang telah saya ikuti ini. Bagus untuk PD anda."Maya – Retailing Officer
"Saya puas karena dengan mengikuti workshop ini saya menjadi lebih yakin lagi bahwa saya bisa dan I'm the best."Lili – Trainer – PT Jaddi Pastrisindo Gemilang
"Saya puas karena workshop ini membantu memecahkan masalah grogi saya."Rizal – EO Officer
"Saya puas karena workshop ini menjadikan saya lebih PD dalam berbicara di depan audience atau di forum umum."Imel – Sekretaris - PT JAC Indonesia
"Saya puas karena saya dapat mengetahui dan menguasai segala kekurangan yang ada dalam diri saya. Workshop ini meningkatkan PD saya dalam segala persoalan."Selamet - Staf Marketing PT Gemilang Gagasindo Handal
"Ya. Saya puas."Dian – Payroll Officer – PT Muliacemerlang Dianpersada

----------------------------------------------------

BATCH-2:
"Saya puas karena terdapat perubahan pada rasa PD Saya yang berguna di masa yang akan datang. Workshop ini sangat bermanfaat bagi Anda yang berprofesi marketing, disainer atau pimpinan."Aji - Staf Marketing PT TB
"Saya puas karena dapat menumbuhkan dan memotivasi PD seseorang, membangkitkan rasa percaya diri yang terpendam dan terlupakan. Saya puas, coba deh."May – Guru SDIT Nurul Hidayah Cilandak Jakarta Selatan
"Saya puas karena bisa memahami kekuranga diri kita sehingga dapat mengatasinya sebagai proses mencapai percaya diri. Apabila sudah dapat informasi tentang workshop ini rugi bila tidak mengikuti."Suka – Staf Marketing – PT GGS/GGH
"Saya puas karena ada hal baru yang Saya dapatkan, seperti bahwa gugup dan takut bukanlah satu kelemahan, tapi anugerah. Tinggal bagaimana memanage efek dari rasa gugup dan takut. Workshop ini sangat penting buat mereka yang punya masalah dalam berbicara di depan / di forum umum."Yunus – Direktur/Owner CV. Creative, Palembang
"Saya puas karena bisa memotivasi untuk lebih percaya diri dalam hal public speaking. Try this!"Nani
"Saya puas karena workshop ini memberikan sesuatu yang sangat berbeda. Saya merasakan perubahan yang luar biasa. Tunggu apalagi… Apa yang Anda butuhkan Insya Allah akan Anda dapatkan di workshop ini."Arfan – Staf PT Exxonmobil Indonesia
"Saya puas karena Saya baru pertama kali mengetahui bahwa untuk presentasi/mengajar perlu PD 100% dan di sini Saya mendapatkan cara untuk PD. Segeralah mengikuti pelatihan ini karena pelatihan semacam ini diperlukan oleh diri sendiri, keluarga dan masyarakat."Imam – Kepala Sekolah SDIT Nurul Hidayah Cilandak Jakarta Selatan
"Saya puas karena workshop ini simple dan praktis. Training ini wajib diikuti oleh siapapun yang bermasalah dengan kepercayaan diri."NN
"Saya puas karena semakin mengerti pentingnya berkomunikasi. Ikuti workshop ini."Rondi – Staf Marketing Tax Base
"Saya puas karena sangat bermanfaat untuk meningkatkan PD. Ikuti workshop ini dan tingkatkan PD Anda."NN

-----------------------------------------------

BATCH-1:
"Saya puas karena apa yang disampaikan meningkatkan PD Saya. Bagi yang belum mengikuti workshop ini harus mengikuti."Gita – Public Relations – PT. Choice Hotels Indonesia
"Saya puas karena Saya punya satu ilmu dan wawasan baru yang tidak pernah Saya dapatkan sebelumnya."Diah – Speaker Yayasan AIDS Indonesia - Dosen dan Psikolog
"Saya puas karena semua halangan/penghambat dalam berbicara bisa diperbaiki dan tidak perlu khawatir gagal."Wati – Protocol Officer - Jakarta New Zealand Embassy
"Saya puas karena sesuai ekspektasi Saya."Arifin – Tax Officer – Dosen dan Pengajar
"Saya puas karena Saya sudah lebih paham bahwa kegugupan adalah suatu fenomena yang wajar dan manusiawi."Halil – HRD Staff - AUSAIDS
"Saya puas karena Saya mendapatkan banyak ilmu, pencerahan dan pengalaman yang mudah-mudahan nantinya akan berguna buat Saya kelak. Ikutilah workshop QA Communication karena ini sangat berguna buat Anda, percaya deh."ADIT – Mahasiswa UNDIP
"Saya puas karena membuka cakrawala baru."Fitri – Disain Sisdur – PT. Adijaya Guna Satwatama
"Saya puas karena telah mengurangi penderitan Saya. Sebaiknya Anda mengikuti workshop ini."Endi – Staf Kantor Pemasaran Bersama PTPN
"Saya puas karena jelas, menambah wawasan dan menjadi lebih PD."Hanhan – Senior Consultant - Multi Utama Group
"Saya puas karena semua masalah terpecahkan."Iponk – Internal Auditor - PT. Samudera Indonesia
"Saya puas karena jelas dalam penjelasan/menerangkan."Freddy – Staf - PT. Kao Chemicals Indonesia
"Saya puas karena pembicara menguasai materi dan materi berhubungan dengan masalah audience. Try, and you’ll be happy."Tedik – Tax Auditor
"Saya puas karena dapat ilmu yang sangat bermanfaat. Perlu diikuti bagi yang ingin memperbaiki komunikasi."Andi – PT Pos Indonesia
"Saya puas karena apa yang selama ini mengganggu dalam masalah presentasi/public speaking, key point sudah Saya ketahui. Workshop ini juga cocok untuk inhouse training perusahaan."Nurdin – Senior Assistant - Multi Utama Group
"Saya puas karena dapat membantu mengatasi rasa gugup. Ya, sangat bermanfaat."Mira – Tax Auditor
"Saya puas karena sesuai dengan yang Saya harapkan."Fredy – Budget and Cost Controller – PT. Job PPBS

Distorsi Komunikasi

Distorsi Dalam Proses Berbicara
Terjemahan bebas dari materi dalam:

Journal of Agustus 1997
The Institute of Management Excellence

Berbicara berarti berkomunikasi. Berkomunikasi melibatkan dua pihak, yaitu pengirim pesan dan penerima pesan. Dalam konteks berbicara, ini berarti tentang pembicara dan pendengar. Seperti juga bentuk komunikasi lainnya, berbicara secara timbal balik berpeluang memunculkan distorsi komunikasi. Sampai tahap tertentu, distorsi akan membuat pembicaraan menjadi "tulalit".

Perhatikan bahwa antara pembicara dan pendengar, jalur komunikasi yang tercipta seolah-olah membentuk sebuah garis lurus. Namun, kondisi ini justru sangat jarang dicapai. Distorsi dapat terjadi baik dalam proses berbicara atau dalam proses mendengar. Ada banyak sebab yang dapat mendistorsi atau memfiltrasi proses komunikasi.

Memperbaiki kualitas komunikasi verbal menuntut pemahaman bahwa proses komunikasi sangat jarang mencapai tingkat sempurna (tanpa distorsi). Kita harus belajar mendengar dengan lebih baik dan berbicara dengan lebih jelas. Kita juga harus menguji apakah pesan yang disampaikan telah diterima dengan benar, dan apakah kita sendiri mendengar pesan dengan jelas.

Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan distorsi dalam proses komunikasi.

DI SISI PEMBICARA:
Keinginan dan Niat;
Seberapa besar niat dan keinginan Saya untuk berbicara padanya?

Waktu dan Timing;
Apakah ini saat yang tepat untuk berbicara kepadanya?

Lokasi;
Apakah ini tempat yang pas untuk berbicara kepadanya?

Konsekuensi dan Biaya;
Apa yang terjadi jika Saya mengatakan hal ini padanya? Apa konsekuensinya buat Saya?

Kompetisi;
Apakah ini akan berkembang menjadi suatu perdebatan? Akankah dia membalas pembicaraan Saya dalam cara yang Saya tidak menyukainya?

Minat;
Apakah Dia akan berminat jika Saya ajak berbicara?

DI SISI PENDENGAR:
Faktor Pemotivasi
Apakah Dia akan termotivasi oleh pembicaraan Saya?

Kepercayaan
Apakah Dia mempercayai Saya? Akan Dia mempercayai Saya?

Timing dan Ketepatan
Apakah ini waktu yang tepat baginya untuk mendengarkan Saya?

Sensitifitas
Apakah Dia cukup sensitif terhadap isi pembicaraan Saya?

Konsistensi Perilaku
Apakah Dia akan stabil dalam mendengarkan Saya? Apakah Dia akan berperilaku tertentu saat dan setelah Saya berbicara?

Ekspektasi Peran
Apakah Dia mengerti harus bagaimana dalam mendengarkan pembicaraan Saya?

Konsekuensi dan biaya
Apakah konsekuensi baginya dari mendengarkan pembicaraan Saya?

Elemen Bicara & Mendengar

Elemen Berbicara dan Mendengar
Terjemahan bebas dari materi dalam:
Journal of Augustus 1997
The Institute of Management Excellence

METODE KOMUNIKASI
Para ahli mengatakan bahwa komunikasi disusun dengan beberapa metode: kata-kata, suara, tekanan suara, dan berbagai sinyal non verbal. Dari semua itu, beberapa memiliki efektifitas yang lebih tinggi dari pada yang lain dalam proses penyampaian pesan. Berdasarkan riset yang dilakukan, dalam suatu percakapan:

Kata-kata memiliki efektifitas 7%
Tekanan suara memiliki efektifitas 38%
Sinyal non verbal memiliki efektifitas 55% (lihat catatan kaki).

Yang dimaksud dengan Sinyal non verbal adalah termasuk:

* Bahasa tubuh (misalnya: persilangan tangan, cara berdiri, cara duduk, sikap rileks, dan sikap tegang)
* Emosi dari pengirim pesan dan penerima pesan (misalnya: berteriak, berbicara provokatif, antusias)
* Faktor penghubung antar manusia yang lain (misalnya teman, musuh, kesamaan profesi, persamaan atau perbedaan umur, persamaan filosofi, sikap, pengharapan)

Dengan kata lain, APA yang Anda katakan tidaklah sepenting BAGAIMANA mengatakannya!

Sebuah pesan yang buruk, disampaikan oleh seorang pembicara yang kharismatik, diisi dengan energi dan antusiasme, akan diterima sebagai sebuah pesan yang brilian.

Sebuah pesan yang luar biasa, disampaikan oleh seorang pembicara yang tidak tertarik dengan topik dalam pesan itu, tidak akan diterima oleh audience dengan antusias.

Salah satu contoh klasik dari komunikasi verbal yang hebat adalah pidato "I Have A Dream" yang disampaikan oleh Martin Luther King.

Mengapa pidato itu menjadi legenda besar? Sebab pidato itu diisi dengan citra visual yang penuh kekuatan yang memprovokasi emosi audience, disampaikan dengan bersemangat oleh seseorang yang menangkap impian dari setiap ras manusia. Sejalan dengan waktu, pidato itu bergeser menjadi lambang harapan bagi semua orang, tanpa melihat rasnya.

ELEMEN BERBICARA
* Bahasa tubuh
* Kualitas suara
* Niat di belakang pembicaraan
* Cara: langsung atau tidak, keramahan
* Pakaian (gaya, warna, kepantasan pada situasi)
* Alat bantu visual, animasi
* Kontak mata
* Emosi dan kekuatan
* Konsep dan tata nilai pribadi
* Konsep dan tata nilai orang lain
* Kemampuan mendengar, menangkap isi utama pesan
* Berbicara dari hati
* Energi
* Setting, waktu, tempat dan timing
* Bagaimana pembicara menguasai pesan yang akan disampaikan
* Sensitifitas
* Ritme dan kecepatan
* Sikap dan kepercayaan diri
* Raport dan reputasi
* Agenda
* Tujuan berbicara dan berkomunikasi
* Kejelasan
* Pemahaman kapan harus diam, menengahi, dan mengawasi

ELEMEN MENDENGAR
* Ketertarikan pada pembicara
* Kontak mata
* Niat untuk secara penuh awake dan aware
* Keterbukaan: kepada diri sendiri dan orang lain
* Perhatian
* Mendngar diri sendiri
* Feedback
* Bahasa tubuh
* Perubahan pola-pola dalam mendengar
* Harapan terhadap pembicara, terhadap pesan yang disampaikan, dan terhadap agenda mereka

Catatan kaki:Diupdate Maret 2003: Berdasarkan survey pengunjung. Dipercayai bahwa persentase ini dikembangkan oleh Professor Albert Mehrabian, dan dipublikasi dalam bukunya "Silent Messages" tahun 1971. Sumber lain menyebutkan hal yang kurang lebih sama, yaitu "What is Non Verbal communication" - Chapman University, dan "Non Verbal Communication' oleh Professor Albert Mehrabian (Chicago: Aldine-Atherton, 1972). Persentase terakhir dari berbagai sumber mengatakan Kata-kata 7%, Tekanan suara 43% dan Sinyal non verbal 50%.

Kendala Mendengar

Tips #96: Mendengar Lebih Baik dan Efektif
Dari materi oleh:
Kevin J Murphy
Effective Listening Institute


"Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut, supaya kita mendengar dua kali lebih banyak daripada berbicara."-- N.N. --"When I am getting ready to reason with a man, I spend one-third of my time thinking about myself and what I am going to say and two-thirds about him and what he is going to say."-- Abraham Lincoln --

Pernahkan Anda mendengar ini: "Pembicara yang baik adalah pendengar yang terbaik."?

Mendengar, ternyata bukan hanya "masuk kiri keluar kanan" atau sebaliknya. Mendengar ternyata benar-benar mencoba memahami apa yang dikatakan orang lain. Mendengar adalah sebuah proses serius yang tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kebiasaan, refleks atau insting. Mendengar adalah upaya untuk menghubungkan titik-titik yang kadangkala menyatakan pesan-pesan yang tersembunyi.

Stephen Covey si pengarang "Seven Habits" itu, mengungkapkan "most people do not listen with the intent to understand; they listen with the intent to reply". Mendengar dengan lebih baik secara nyata akan membuka kemungkinan munculnya berbagai peluang baru.

Anda mungkin mengalami penyakit kesulitan mendengar. Berikut ini adalah intisari dari sebuah buku berjudul "Back-To-Basics Listening" karangan Kevin J Murphy yang juga menulis buku "Effective Listening". Ia adalah seorang pentolan dari Effective Listening Institute.

Ada lima kendala dalam proses mendengar. Semua kendala ini akan menjadikan proses mendengar menjadi tidak efektif. Kelima kendala itu adalah:

- Preoccupation
- Preconceived ideas
- Talking too much
- Thinking of responses, dan
- A lack of interest.

Proses mendengar akan menjadi lebih efektif jika kita berhasil mengatasi kendala-kendala di atas. Kendala-kendala itu bisa muncul sendiri-sendiri, gabungan atau bersama-sama.

PREOCCUPATION

Preoccupation atau preokupasi, adalah situasi di mana seseorang sedang "sibuk" dengan sebuah urusan lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan topik pembicaraan. Sebagai contoh, kondisi ini bisa dialami oleh seorang istri yang ditanya suaminya tentang urusan sekolah anak sementara sang istri itu sedang memelototi film India kesukaannya. Atau, kondisi ini juga bisa dialami oleh seorang rekan kerja yang tengah sibuk mengetik proposal penjualan kemudian ditanya tentang di mana letak ordner penjualan bulan lalu.

Kendala ini berakar pada kekhawatiran alamiah kita berkaitan dengan sesuatu yang harus dikerjakan atau harus diselesaikan. Pada dasarnya, ketidakmampuan kita untuk bersikap rileks dan tetap berkonsentrasi pada saat yang sama akan memunculkan hambatan untuk berfokus pada realitas "di sini" dan "saat ini". Apa yang terjadi dalam situasi ini barulah sebuah proses "mendengar" dan sama sekali belum "menyimak".

Preokupasi adalah kendala terbesar dalam proses mendengar. Beberapa studi menunjukkan bahwa 40% dari waktu kita digunakan untuk memikirkan masa lalu, 40% untuk memimpikan berbagai kejadian di masa depan dan hanya 20% untuk berfokus pada situasi sekarang.

Preokupasi adalah juga sebuah fenomena pelarian sementara dari realitas atau kenyataan.

Dalam situasi yang menekan, kita akan cenderung tenggelam dalam mengingat-ingat masa lalu yang lebih indah dan nikmat.

Kendala ini hanya bisa diperbaiki apabila kita memahami fakta tentang kecenderungan setiap orang untuk terpeleset ke dalam keadaan yang setengah melantur.

Jika anda mengalaminya, kendala ini bisa diatasi dengan beberapa teknik berikut:

1. Lupakan. Bila sesuatu itu tidak terjadi sekarang dan di sini, dan kita tidak bisa menyentuh, merasakan atau memperbaikinya - lupakan saja. Itu sudah terjadi dan tidak bisa kembali lagi. Jika itu memang buruk, petik saja hikmahnya dan perbaiki di masa depan. Jangan buang waktu berjam-jam hanya untuk menebak-nebak. Jika Anda tetap memaksa, maka hal itu hanya akan meningkatkan gejala preokupasi dan menambah frustrasi.

2. Bangun rutinitas. Ketidakpastian di masa depan akan menciptakan kekhawatiran. Ciptakan rutinitas untuk mengurangi beban selalu mengingat-ingat apa yang harus dikerjakan dan kapan mengerjakannya. Cobalah implementasikan hal ini secara harian.

3. Don't sweat the small stuff (Anda mungkin pernah membaca sebuah buku dengan judul ini). Jika mobil Anda sudah tidak pernah dicuci sejak dua bulan yang lalu, ya sudah biarkan saja. Berfokuslah pada hal-hal lain yang jauh lebih penting.

4. Delegasikan. Usahakan orang lain ikut ambil bagian dalam menyelesaikan tugas Anda. Ini akan meringankan beban mental Anda.

5. Buat catatan. Mengingat segala sesuatu sampai ke hal-hal yang kecil adalah beban berat. Sediakan selalu buku kecil atau post-it di dekat Anda untuk keperluan mencatat.

6. Ambil nafas panjang, rileks dan tersenyumlah. Berbagai hal jarang sekali lebih serius daripada apa yang terlihat. Berbagai masalah biasanya lebih berat di kepala daripada di pundak. Dengan hal seremeh ini, kemampuan Anda dalam mendengar akan seratus kali lebih efektif.

PRECONCEIVED IDEAS

Gejala inilah yang melahirkan istilah "pikiran sempit atau cetek", "keras kepala" atau "masuk kiri keluar kanan" atau malah "otak udang" dan "otak di dengkul". Preconceived ideas adalah berbagai ide dan gagasan atau pemahaman yang sudah terlanjur mendominasi pemikiran seseorang. Kendala ini mengakibatkan munculnya penolakan terhadap berbagai input baru ke dalam pemikiran. Kendala ini juga berhubungan dengan ego, rasa tidak nyaman dan kemalasan.

Gejala yang bisa dilihat dari keberadaan kendala ini adalah kecenderungan untuk menggeneralisir dan bereaksi tanpa fakta-fakta yang lengkap. Jelas, hal ini menghambat efektifitas proses mendengar.

Apa yang terjadi, adalah mendengar akan tetapi tidak menyerap informasi yang dibutuhkan dan bereaksi dengan tepat. Jika Anda dihinggapi kendala ini, Anda cenderung tidak suka ditantang dan tidak suka mengubah sikap. Rasa tidak nyaman yang ada pada diri Anda akan menghambat setiap input yang akan mempengaruhi atau merubah rasa nyaman Anda. Anda akan cenderung tidak bisa diakses dan tidak sabaran. Teknik mengatasinya adalah sebagai berikut:

1. Berhentilah mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang tentang Anda dan mulailah mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang.

2. Sediakan waktu dan bertanyalah. Lihatlah proses menerima input sebagai suatu proses belajar yang menyenangkan. Berhentilah memuja status quo. Berhenti mendengar berarti berhenti belajar.

3. Perlakukan tantangan dan komentar orang lain sebagai penghargaan. Tidak perlu takut salah. Jika orang tidak menganggap Anda penting, mereka tidak akan menantang atau berkomentar.

4. Ingatlah bahwa aturan bisa berubah. Sekalipun Anda sudah pernah menghadapinya, tidak berarti Anda masih bermain di arena yang sama. Apa yang tidak Anda ketahui bisa melukai Anda. Segala sesuatu pasti berubah.

5. Berjalanlah agak jauh dengan sepatu orang lain (Anda mungkin perlu membaca buku Edward De Bono tentang hal ini). Belajarlah untuk sensitif.

TALKING TOO MUCH
The more you talks, the less you listen. The more you talks, the less others will listen. Seseorang yang terlalu banyak berbicara cenderung dilatarbelakangi oleh rasa bersalah, takut, khawatir, tidak nyaman atau sifat egois. Orang yang talkoholic merasa bahwa mereka harus bicara, wajib bicara, hanya untuk mendengar dirinya sendiri berbicara.

Efek samping dari berbicara terlalu banyak adalah hilangnya dialog yang penuh arti karena pihak lain yang log out. Orang lain justru akan mengabaikannya. Jika Anda merasa terlalu banyak berbicara, teknik mengatasinya adalah sebagai berikut:

1. Pikirkan dahulu sebelum berbicara. Jika tidak, bicara Anda bisa jadi malah membingungkan. Siapkan kerangka dari poin-poin yang hendak Anda sampaikan. Hindari percampuran isu.

2. Evaluasi signifikansi dari pernyataan Anda. Jika waktu Anda sempit, jangan ungkapkan sesuatu dengan berputar-putar.

3. Biarkan orang lain menguasai forum terlebih dahulu. Anda mendengar, Anda belajar. Dengan mendengarkan orang lain terlebih dahulu, Anda mungkin akan menemukan bahwa pemikiran Anda tidak relevan, tidak cocok atau bahkan memalukan. Seorang pegawai yang akan Anda pecat, jika diberi kesempatan untuk berbicara, mungkin justru akan mengajukan pengunduran diri. Ongkosnya, bisa jadi jauh lebih murah.

4. Kendalikan mulut Anda. Mulut Anda harimau Anda. Segelas minuman di dekat Anda bukan hanya untuk menghilangkan rasa haus. Gelas itu bisa menunda bicara Anda.

5. Bertanyalah. Pertanyaan yang benar dan relevan akan mengatakan pada orang lain bahwa Anda menyimak.

6. Biarkan orang lain jadi bintang panggung. Buatlah orang lain menikmati lampu sorot. Biasakan sharing dengan orang banyak. Lebih mudah mendengarkan dari banyak orang dari pada hanya satu mulut yang harus didengarkan.

7. Makin banyak bicara akan makin banyak mengabaikan. Makin banyak bicara, makin besar kemungkinan salah omong. Jika ragu, lebih baik diam.

8. Batasi waktu. Jika Anda muncul kemudian orang lain bersembunyi atau menghindar, itu mungkin tanda bahwa Anda terlalu banyak berbicara dan kurang mendengarkan. Tunjukkan bahwa Anda punya prioritas lain. Ciri komunikasi yang sehat adalah seimbangnya proses memberi dan menerima informasi. Pembicara harus membuat orang lain mendengar dan pendengar harus membuat orang lain berbicara.

THINKING OF RESPONSES
Kendala ini sering disebut dengan "bigger fish syndrome", yaitu kesulitan untuk menjaga kesinambungan pernyataan. Untuk melanjutkan pernyataan, seseorang biasanya masih dipengaruhi atau diokupasi oleh pernyataan lawan bicara sebelumnya. Bahaya dari kendala ini adalah dampaknya terhadap ego dan hubungan baik.

Anda harus mengetahui apakah pernyataan Anda memperkuat atau malah melemahkan pernyataan Anda yang lain.

Kendala ini berhubungannya dengan kendala "terlalu banyak berbicara". Maka, Anda harus mengukur tingkat kepentingan dan relevansi dari setiap pernyataan Anda. Dalam banyak hal, sindrom "the bigger fish story" akan menciptakan perlombaan bicara yang menyimpang dari maksud awalnya. Lebih jauh lagi, situasi itu akan berkembang menjadi percakapan yang "tulalit".

A LACK OF INTEREST
Kendala ini adalah kendala yang paling susah dijinakkan. Manusia cenderung mengaitkan sesuatu hanya dengan hal-hal yang dimengerti, dengan orang atau dengan sesuatu yang bisa memberi manfaat secara pribadi. Jika sesuatu tidak menarik, Anda cenderung akan mengabaikannya. Padahal, bisa jadi yang tidak menarik itu dapat merubah nasib Anda.

Adalah lebih mudah untuk mendengarkan tentang kenaikan gaji atau kenaikan penjualan. Mengapa? Sebab hal-hal itu memang lebih mudah dimengerti dan mempunyai akibat langsung yang bisa diukur.

Kendala ini hanya muncul apabila Anda beranggapan bahwa pesan yang disampaikan, bahkan pengantar pesan itu sendiri, adalah tidak penting atau tidak relevan.

Jika Anda tidak memiliki ketertarikan, maka Anda tidak akan mendengarkan. Dan satu hal lagi, itu pasti kelihatan. Sinyal itu akan menunjukkan bahwa Anda kurang respek terhadap pernyataan orang lain.

Jika Anda belum bisa berbicara sistematis, atau jika Anda sering mengalami kekakuan dalam pembicaraan, atau jika Anda sering mengalami keheningan dalam pembicaraan karena Anda tidak tahu apa lagi yang harus dibicarakan, atau jika Anda sering berbicara hal-hal yang sebenarnya di luar konteks, teknik mengatasinya adalah sebagai berikut:

1. Carilah kesamaan dan persamaan. Setiap orang pasti memilikinya. Hampir semua orang pasti punya anak, pernah bersekolah, punya hobi, punya keluarga atau mungkin suka berolahraga. Bicaralah tentang semua itu. Hasilnya, Anda akan semakin akrab.

2. Bertanyalah dalam rangka belajar. Anda bisa mendalami pemahaman orang lain dengan bertanya. Sekaligus, ini adalah salah satu cara untuk menemukan kesamaan dan persamaan.

3. Hargai orang lain sebagai dirinya, jangan pekerjaannya. Artinya, Anda juga perlu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi orang lain. Mungkin, Anda adalah seorang eksekutif puncak. Akan tetapi jika ada kondangan, mungkin Anda harus tetap memakai batik atau baju koko.

Mendengar ternyata tidak mudah. Tidak mendengar, Anda tidak belajar. Tidak mendengar dengan lebih baik, Anda tidak makin pintar.

Seni Mendengar

Tips # 66: Berbicara Sambil Mendengar
Terjemahan bebas dari materi oleh:
Oscar Bruce
Pakar Komunikasi

Pengantar Moderator:

MENDENGAR SAMA PENTINGNYA DENGAN BERBICARA
Menjadi pembicara yang baik, bukanlah hanya menjadi pembicara yang terus berbicara dan lupa mendengar. Dengan hanya berbicara dan tidak mendengar, seorang pembicara hanya akan menjadi pembicara yang membosankan dan arogan. Pembicara seperti itu hanya akan menjadi corong, tape recorder dan sekaligus audio player. Pembicara seperti ini, biasanya adalah pembicara yang terjebak dalam krisis "flight or fight", kurang persiapan atau percaya dirinya runtuh dan pridenya jatuh.

Mendengar, adalah bagian tak terpisahkan dari suatu sesi bicara. Mendangarlah yang membuat sebuah sesi bicara menjadi hidup dan tak redup. Mendengar adalah elemen penting yang menjadi sebuah sesi bicara dingat dan dikenang, sebuah sesi bicara yang membawa manfaat dan mencerahkan.

Dalam uraian berikut ini, ada beberapa kutipan penting dari orang-orang yang penting. Saya menambahkannya dengan satu hal, yaitu peringatan Rasulullah SAW: Bicara Baik atau Diam. Bicaralah yang baik dengan cara yang baik, atau diam. Mengutip Gde Prama: Speak Good, or Be Silent. Ini memang benar.

Jika kita bicara baik dengan cara yang baik, maka orang akan mendengarkan. Jika tidak, kitalah yang semestinya mendengar. Dengan ini, sebuah sesi pembicaraan akan menjadi transaksi dan pertukaran yang sehat dan menyehatkan.

Sekali lagi, Anda mungkin perlu membaca artikel kendala mendengar ini:

http://www.indodigest.com/indonesia-special-article-48.html

Dan ingatlah, mendengar dengan efektif jauh lebih sulit daripada berbicara. Jika Anda pembicara, belajarlah mendengar. Sebab mendengar sama pentingnya dengan berbicara. Menurut pakar, pembicara terbaik adalah pendengar terbaik.

ANDA BUKAN LUPA MELAINKAN TIDAK MENDENGAR
"Dr. Oscar yang baik. Apa yang terjadi pada diri Saya? Seseorang memperkenalkan diri kepada Saya. Saya memperkenalkan diri Saya. lalu tiba-tiba Saya tidak bisa mengingat lagi namanya! Apa yang terjadi?"

Saya mengatakan, "Sederhana saja, Anda tidak lupa dengan nama mereka. Anda hanya tidak pernah mendengarkannya dengan seksama sejak awal bicara. Anda hanya berfokus pada diri sendiri, dan bukan pada orang lain."

GESER FOKUS DARI DIRI SENDIRI KE ORANG LAIN
Ada ungkapan Zen yang mengatakan, "Untuk bisa meliat gambar, Anda harus keluar dari gambar." Ingat, Anda berada di tengah-tengah gambaran diri Anda sendiri. Bagaimakah cara yang paling tepat untuk bergeser sehingga bisa berfokus pada orang lain?

Psikolog besar, Carl Rogers mengatakan, "Mendengar adalah kekuatan terbesar yang dikenal manusia untuk membebaskan potensi dari diri orang lain. Komunikasi yang nyata hanya terjadi bila kita mendengaruntuk mengerti dan memahami. Untuk melihat ide dan sikap dari kacamata orang lain. Inilah kunci untuk menjadi master motivator dan persuader."

Stephen Covey si pengarang "Seven Habits" itu mengungkapkan, "most people do not listen with the intent to understand; they listen with the intent to reply". Mendengar dengan lebih baik secara nyata akan membuka kemungkinan munculnya berbagai peluang baru.

Dale Carnegie, pakar berpikir positif, mengatakan "Anda bisa menciptakan lebih banyak teman baru dalam dua bulan, dengan menumbuhkan rasa tertarik dan keinginan mendengar dari mereka, ketimbang berusaha keras selama dua tahun, untuk mencoba menarik perhatian orang lain."

Selama lebih dari 40 tahu pengalaman Saya sebagai trainer komunikasi, Saya belajar bahwa hidup yang sukses dan berbahagia sangat ditentukan oleh hubungan antar personal. Dan dalam konteks itu, tidak ada yang lebih besar dampaknya daripada keinginan untuk mendengarkan.

MENDENGAR ADALAH SENI YANG TERLUPAKAN
Bukankah fenomena ini unik: Seseorang yang sudah tahu berbagai jawaban sebelum pertanyaan diajukan? Orang ini adalah orang yang "almugada" -- "apa lu mau gua ada". Dari segi negatifnya, ini menunjukkan kenyataan bahwa banyak sekali orang yang mendengar tidak untuk tujuan memahami dan mengerti. mereka mendngar hanya untuk bisa membalas percakapan.

Jika saatnya kita harus mendengar. Dengar! Itu saja, dan jangan dulu berpikir tentang me-reply, sampai apa yang didengar selesai terlaksana.

Pembicara "almugada" tidak menjadikan ke"almugada"annya untuk memborong sesi bicara. Ke"almugada"annya adalah bagian dari persiapan dan antisipasi, yang hanya akan dikeluarkan dari gudangnya, saat ia memang diperlukan. Selebihnya, pembicara itu, hanya akan bicara dengan baik: atau diam.

BUATLAH AUDIENCE MERASA DIMENGERTI
Ada sebentuk latihan, namanya "uji persepsi". Cobalah dengan teman atau orang lain yang Anda percaya.

Orang IMulailah berbicara tantang suatu topik dengan 4 atau 5 kalimat.

Orang IISaat orang I berhenti bicara, ulangi apa yang menurut orang II dibicarakan oleh orang I.

Mulailah dengan frasa seperti ini:

"Saya ingin meyakinkan bahwa Saya mengerti yang Anda bicarakan." atau
"Jika Saya tidak salah mendengar, Anda mengatakan..."
"Apa yang Anda katakan menurut Saya adalah..."

Frasa dengan paraphrasing semacam itu akan sarat dengan makna. Orang akan menyukai seseorang yang bisa membuat mereka merasa spesial. Mendengarkan orang lain, akan membuat orang lain itu merasa spesial. Sebab, ini akan menunjukkan bahwa Anda tertarik padanya.

Kesimpulannya. Bicaralah kepada audience. Bicaralah kepada mereka dengan baik. Atau, diam dan dengarkan mereka. Dengarkanlah dengan seksama. Dengarkanlah dan mengertlah mereka.

Dengar mereka, dan jadikanlah audience orang-orang yang istimewa. Maka Anda akan jadi pembicara yang sangat istimewa.

Kendala Komunikasi Bisnis

Tips #111: Enam Kendala Komunikasi BisnisMateri oleh:
Lee Hopkins
Pakar Komunikasi

WORKSHOP PUBLIC SPEAKING BATCH-4

"CARA EDAN: LEBIH PERCAYA DIRI BERBICARA KUNCI SUKSES MEMIMPIN, MENJUAL, DAN BERPRESENTASI"

http://milis-bicara.blogspot.com/2006/09/workshop-public-speaking-batch-4.html

Mengapa harus percaya diri?:
http://milis-bicara.blogspot.com/2006/08/tips-104-mengapa-harus-percaya-diri.html

ANDA DAN SUKSES ANDA

Apa jadinya jika Anda memiliki target dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya? Apa yang menentukan jarak antara Anda dan target Anda? Jarak itu ditentukan oleh PD Anda.

ANDA DAN PD ANDA

Setiap target dicapai dengan tindakan. Dalam bertindak Anda harus PD. Dari mana datangnya PD? Bagaimana PD muncul dari dalam diri sendiri? Bagaimana PD tercipta bersama orang lain? Bagaimana menciptakan achievement agar PD? Setiap tindakan untuk mencapai target dilakukan dengan berbicara. Artinya, setiap tindakan menuntut PD DALAM BERBICARA. Maka Anda, HARUS PD dalam berbicara!

KELAS INTRODUKSI

Kini telah dibuka Kelas Introduksi dalam bentuk workshop sehari. Ya, satu hari yang akan merubah hidup Anda menjadi orang yang lebih percaya diri. Dalam satu hari, Anda akan dibimbing menjadi orang yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi secara lisan. Percaya diri alias PD, dibangun tidak hanya oleh aspek rasional (positive thinking), melainkan juga oleh aspek emosional (positive feeling), dan psikologis serta fisiologis (positive knowing). Kondisi itu bisa dicapai dengan mengikuti metode EDAN, sebuah metode yang dikembangkan oleh QA Communication. Dalam satu hari, di kelas ini Anda akan menjadi orang yang seutuhnya lebih percaya diri dalam berbicara.

FAKTA-FAKTA:

Jika Anda lebih percaya diri dalam berbicara, maka Anda lebih percaya diri dalam mencapai kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!

Jika anggota tim Anda lebih percaya diri dalam berbicara, maka tim Anda memiliki peluang lebih besar untuk mencapai kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!

Jika orang-orang di dalam perusahaan Anda lebih efektif dalam berkomunikasi, maka perusahaan Anda makin mendekati kesuksesan.
Ya atau tidak? --> Ya!!!

WORKSHOP BATCH-4:

Sabtu, 18 Nopember 2006
08.30 - 17.00 WIB
Hotel Sofyan Cikini
Jl. Cikini Raya 79 Jakarta

PENDAFTARAN WORKSHOP BATCH-4:

http://milis-bicara.blogspot.com/2006/09/workshop-public-speaking-batch-4.html
http://speaking.indodigest.com
http://milis-bicara.blogspot.com

Batch-1, 22 Juli 2006 - peserta puas 100%.
Batch-2, 26 Agustus 2006 - peserta puas 100%.
Batch-3, 21 September 2006 - peserta puas 100%.
Lihat detil di sini: http://speaking.indodigest.com
Foto-foto: http://speaking.indodigest.com/pembicara.html

Tips #111: Enam Kendala Komunikasi Bisnis

Materi oleh:
Lee Hopkins
Pakar Komunikasi

Dalam berbisnis, Anda perlu berkomunikasi. Dalam mengkomunikasikan bisnis, Anda mungkin punya masalah. Ada enam kendala yang mungkin muncul dalam mengkomunikasikan bisnis Anda. Berikut ini adalah rincian kendala itu dan cara untuk mengatasinya.

1. Struktur komunikasi yang buruk
2. Penyampaian yang lemah
3. Penggunaan media yang salah
4. Pesan yang campur aduk
5. Salah audience
6. Lingkungan yang menganggu


STRUKTUR KOMUNIKASI YANG BURUK
Struktur sebuah komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis Anda. Tidak penting apakah audience Anda hanya satu orang atau ribuan orang, struktur komunikasi yang baik tetaplah yang terbaik di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran saat ini. Pesan Anda, tetap harus 'terdengar' di tengah riuh-rendahnya semua itu.

Struktur komunikasi yang baik mengikuti pola:

- Pembukaan
- Isi
- Penutup

Kemudian: Umum -> khusus -> umum, atau global -> detil -> global

PENYAMPAIAN YANG LEMAH
Tidak terlalu masalah apakah pesan komunikasi Anda penting atau impresif, jika Anda menyampaikannya tanpa 'tonjokan', Anda tidak bisa meyakinkan orang sesuai yang Anda harapkan. Lebih dari itu, jika 'tonjokan' Anda sudah telak pun, tetaplah pesan Anda perlu waktu untuk punya efek.

Pesan Anda harus bertenaga. Pesan Anda tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu.

Janganlah Anda campuradukkan antara penyajian dengan penyajinya. Penyajinya mungkin pemalu, tapi jika pesannya bisa menonjok, maka audience akan bergantung pada setiap kata yang keluar dari mulutnya. Jadi, tidak usah ragu tentang siapa diri Anda. Khawatirlah tentang pesan Anda. 'Menonjok'kah, atau hanya sekedar 'mengelus-elus' saja.

SALAH MEDIA
Tak perlu Anda menyelenggarakan sebuah meeting besar dengan menghadirkan semua orang dalam organisasi, hanya untuk memberitahukan bahwa para pegawai kini tidak lagi mendapatkan ballpoint gratis dari kantor. Memo kecil yang diedarkan sudah lebih dari cukup.

Begitu pula, pilihlah dengan tepat media komunikasi bisnis Anda. Jika koran, apakah koran lokal atau koran nasional? Jika TV apakah TV lokal atau TV nasional? Jika majalah, apakah semua majalah atau majalah bisnis saja? Jika billboard, apakah memang perlu di setiap sudut jalan? Apa yang menjadi pengecualian, mungkin hanya internet, karena murahnya biaya.

Dalam berpresentasi, jika Anda menggunakan PowerPoint, apakah memang perlu menjejalinya dengan segala data dan bagan yang terkait? Apakah itu memang perlu atau bisa dilakukan hanya dengan selembar atau dua lembar fotokopi?

Jika pesan Anda kompleks, maka berilah ruang lebih untuk audience agar mereka bisa mencerna pesan Anda dengan lebih leluasa. Di kamar tidur, di kamar mandi, di restoran, di mobil saat hendak ke kantor, sambil berlari di treadmill, dan sebagainya. PowerPoint, hanya dilakukan di ruangan tempat Anda bicara. Waktu audience sempit, dan mereka tidak punya infocus di kamar mandinya.

Berilah ruang lebih bagi audience agar bisa mencerna pesan Anda sesuai kecepatan mereka.

PESAN YANG CAMPUR ADUK
Jika pesan Anda campur aduk, maka Anda tidak merengkuh audience, melainkan mengasingkan mereka ke sebuah pulau terpencil di kutub selatan sana.

Berhati-hatilah Anda dengan dua hal ini:

1. Menggunakan jargon yang mungkin dikenal, tapi sulit dicerna dan dipahami.
2. Mencoba menghemat waktu dan kertas dengan menjejalkan lebih dari satu pesan menjadi pesan tunggal.

Contoh 1:
Anda membuat pengumuman tentang pemotongan anggaran untuk biaya telepon, yang di dalamnya managemen meminta para pegawai untuk mengambil sikap dan perilaku tertentu, kemudian Anda sekaligus juga mengumumkan tentang family gathering perusahaan.

Contoh 2:
Anda mengumumkan tentang larangan untuk memberi hadiah kepada klien, dan pada saat yang sama Anda memberikan PENGECUALIAN untuk klien baru tertentu yang berpotensi besar bagi perusahaan. Dan Anda, sama sekali tidak memberi rincian dan pedoman tentang "klien baru berpotensi" itu.

SALAH AUDIENCE
Salah audience, pasti dimulai dari diri Anda sendiri. Misalnya, Anda memberikan topik A yang menurut Anda sedang hot di pasaran. Dalam presentasi, Anda menyampaikan berbagai hal yang justru sedikit sekali hubungannya dengan topik A. Menurut Robert Cialdini, presenter yang demikian disebut dengan 'smuggler of influence'. Jika hal demikian memang disengaja, maka Anda bisa disebut sebagai 'penjahat presentasi'.

Dalam faktanya, jika pun Anda sudah mati-matian memilih topik yang menurut Anda tepat, tetaplah Anda berpeluang untuk menuai audience yang salah. Dan jika kesalahan itu tak tertebus sampai dengan akhir presentasi Anda, alias audience tidak memperoleh 'keuntungan substitusi' dari presentasi Anda, maka Anda akan disesali oleh audience Anda.

QA Communication pun mengalami hal ini. Topik workshop yang berjudul "CARA EDAN: LEBIH PERCAYA DIRI BERBICARA KUNCI SUKSES MEMIMPIN, MENJUAL, DAN BERPRESENTASI", masih menuai audience yang berharap bahwa workshop itu adalah tentang teknik presentasi, atau setidaknya mencapai percaya diri dengan teknik presentasi. Padahal, workshop itu adalah tentang fenomena booster untuk rasa percaya diri berbicara, yang jauh lebih penting dari persoalan teknis presentasi semata. Dan padahal, topik itu juga telah diupayakan agar bisa menuai audience yang netral, yaitu siapapun yang ingin percaya diri dalam berbicara. Di workshop berikutnya (ParaSpeaking dan Performance Speaking), barulah mereka akan mendapatkannya. Gitu lho...

Hati-hati juga, jika Anda akan berpresentasi di sebuah event di mana ada banyak penyaji selain Anda. Anda bisa terpengaruh untuk 'melakukan penyesuaian' di detik-detik terakhir sebelum Anda maju dan berbicara. Waspadalah karena Anda bisa terjebak pada perubahan yang justru tidak Anda inginkan. Sekalipun, topik penyaji lain memang lebih menarik menurut Anda.

Salah audience, bisa menjadi kesia-siaan bagi Anda dan tentu saja... audience Anda.

Pilihlah audience Anda dahulu, baru pilihlah topik Anda.

LINGKUNGAN YANG MENGGANGGU
Lingkungan yang mengganggu jelas kendala komunikasi bisnis buat Anda. Suara nada sambung handphone saat Anda bicara adalah contohnya. Apapun bentuknya, gangguan dari lingkungan akan membuat bicara Anda tidak bisa optimal didengar.

Beberapa hal ini perlu Anda perhatikan:

- Suara Anda tidak terlalu keras
- Banyak audience yang mengobrol saat Anda bicara
- Suara dari luar ruangan, dari jalanan, raungan sirine dari ambulan, pemadam kebakaran atau polisi
- Suara dari ruangan sebelah
- Bunyi handphone dari kantong audience
- Interupsi
- Sesi bicara yang terlalu menegangkan
- Pikiran audience yang melanglang buana (lihat mata mereka)
- Slide Anda (atau isinya) terlalu kecil atau layarnya terlalu jauh
- Terlalu banyak daya tarik dari luar ruangan karena pintu yang terbuka atau jendela yang tembus pandang
- AC ruangan terlalu dingin atau bahkan tidak menyala
- Maaf, ada yang kentut di dalam ruangan yang tertutup


Apapun harus Anda lakukan demi fokusnya audience Anda. Sebab gangguan lingkungan, bisa membuat presentasi Anda hanya berjarak selangkah dari 'nothing'.

KESIMPULAN
Kendala komunikasi bisnis Anda bisa bermacam-macam. Dengan kehati-hatian dan kecermatan, sebagian besar kendala itu bisa diatasi dengan mudah. Dan presentasi Anda, akan lebih bermakna.

Dengan kendala yang bisa diminimalisir, presentasi Anda akan bermuara pada situasi terbaik audience untuk mendengar dan mengerti apa yang menjadi MDA Anda.

MDA = Most Desired Action

Menjadi Pembicara Terbaik

16 Tips Dari "61 Jalan Untuk Menjadi Pembicara Terbaik"
Olivia Stefanino
Professional Speakers Association

1. Mantapkan kredibilitas Anda dan diri Anda sebagai "penguasa" dari topik pembicaraan. Yakinkan bahwa Anda menguasai topiknya. Jelaskan kepada audience mengapa mereka harus mendengarkan dan percaya kepada Anda. Lakukan ini dengan tidak lebih dari tiga kalimat.

2. Pahamilah bahwa dengan persiapan yang cukup, Anda menghargai audience Anda secara efektif. Anda seperti berkata "Anda semua penting bagi Saya sehingga Saya memutuskan untuk meluangkan waktu mempersiapkan ini semua." Mengatakan bahwa Anda tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri, atau meminta maaf di muka karena merasa tidak siap, adalah tindakan yang ofensif, membuat Anda terlihat malas dan tidak profesional. Jangan meminta maaf atas siap-tidaknya Anda.

3. Jika hal tak terduga terjadi, dan Anda merasa gamang, maka gamanglah - tapi jangan ceritakan kepada audience. Anda tidak akan mendapat simpati dari mereka; dan lagi-lagi, Anda akan terlihat tidak profesional.

4. Jangan pernah, memulai pembicaraan dengan mengatakan bahwa Anda gugup, atau bahwa Anda belum pernah melakukan hal ini sebelumnya... Anda hanya akan menarik perhatian mereka ke hal-hal yang semestinya tidak Anda perlihatkan. Percayalah, audience Anda akan segera mulai mencari bukti-bukti untuk mendukung pernyataan Anda itu.

5. Bernafaslah! Gugup dapat membuat Anda berat bernafas - yang tidak akan mendukung getaran dan proyeksi suara Anda. Segelas air minum di dekat Anda akan bisa membantu. Dan kala Anda meneguknya, Anda mungkin akan terlihat percaya diri.

6. Jadilah enerjik. Sebelum Anda bicara, Anda bisa membayangkan bahwa audience sanga puas dengan presentasi Anda. Cara yang paling mudah, bacalah lagi SMS-SMS yang menyenangkan di HP Anda.

7. Gunakan suara dari perut Anda dan bukan dari dada Anda. Proyeksi suara Anda akan lebih baik. Anda hanya bisa melakukannya jika Anda rileks. Dengan ini, Anda terdengar lebih percaya diri. Anda bisa melatih ini - tentu saja di rumah - dengan menekan perut Anda ke tembok dan berbicaralah dengan cukup keras. Anda akan merasakan bagaimana seharusnya.

8. Perhatikan makanan Anda sebelum berbicara. Para pembicara, punya "manajemen MCK" mereka sendiri. Sehari sebelumnya, jangan pernah makan pempek palembang super pedas misalnya. Jangan pula memakan makanan yang buruk untuk suara, coklat atau gorengan misalnya.

9. Berdirilah saat bicara. Ini, dengan segera membuat Anda merasa punya otoritas.

10. Duduklah di posisi yang dominan. Bukankah Anda pembicaranya?

11. Ketahuilah bahwa kesan pertama sangat diperhitungkan. Dan Anda, tidak akan mendapat kesempatan kedua untuk melakukannya.

12. Berinvestasilah untuk pakaian dengan warna yang paling cocok untuk Anda. Sepatu dengan jempol yang nongol menimbulkan kesan kurang profesional, usahakan menghindari kaus kaki dengan warna putih atau abu-abu. Mendingan hitam sekalian.

13. Berpakaianlah yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai pula dengan audience yang akan mendengarkan.

14. Jangan jadi Tony Blair! Gunakan deodoran atau parfum yang tidak meninggalkan bercak pada pakaian Anda. Ini soal kecil, tapi Tony Blair pun bermasalah karenanya.

15. Waspadalah bahwa berkomunikasi dengan orang lain adalah lebih dari sekedar perkataan Anda. Faktanya, hanya 7% dari kata-kata Anda yang "dianggap" orang. Sisanya, hanya dipahami dari tekanan suara dan bahasa tubuh Anda.

16. Ingatlah bahwa pikiran utama audience Anda adalah "apa yang bisa saya ambil dari sini?" Berikan jawaban ini saat Anda memperkenalkan diri. Mereka akan menyorongkan badannya sampai ke pinggir kursi untuk mendengar Anda.

Menjadi Pembicara Hebat

7 Cara Untuk Menjadi Pembicara hebat
Terjemahan bebas dari materi oleh:

Jim Allen
Pembicara, Penulis, Life Coach

1. JADILAH DIRI SENDIRI
Melihat pembicara lain yang hebat, melihat bagaimana mereka bekerja dan melakukannya, adalah sesuatu yang menarik dan menggoda. Untuk menjadi pembicara yang hebat dan tetap menjadi diri sendiri, Anda harus mengembangkan gaya Anda sendiri, untuk berbicara dengan suara Anda sendiri. Jadilah diri sendiri saat berbicara dan Anda akan sukses.

2. JADILAH ANAK BANDEL
Anda mungkin berpikir bahwa Anda sudah cukup bandel dengan hanya berdiri dan mulai bicara. Memang, tapi Anda bisa melihat sendiri bahwa banyak pembicara hanya berhenti di situ. Jadilah lebih bandel, percayalah pada kemampuan Anda sendiri. Berlatih setiap hari, bicaralah di setiap kesempatan. Tapi ingat, bicara baik atau diam.

3. JADILAH ORANG YANG BERBEDA
Pembicara yang sukses tidak sama dengan orang lain. Ada sesuatu yang membuat mereka berbeda. Membuat mereka menonjol. Merka adalah orang yang melakukan lebih dari sekedar berdiri di depan dan berbicara kepada Anda.

4. JADILAH ORANG YANG LUCU
Pembicara sukses tahu bagaimana menjadi lucu, artinya: mereka tahu kapan dan di mana harus menggunakan humor dalam presentasinya... dan mereka tidak takut melakukannya.

5. JADILAH ORANG YANG TERLIBAT
Mendengarkan orang lain berbicara, bagi sebgian besar orang adalah aktivitas yang pasif. Pembicara yang sukses melibatkan audience dan bercakap-cakap dengan mereka, sehingga yang terjadi adala percakapan dan bukan ceramah.

6. JADILAH ORANG YANG POSITIF
Apapun subyek pembicaraannya, pembicara yang sukses selalu bersikap positif terhadap audience. Mereka menolong audience belajar tentang melakukan sesuatu dan bukan TIDAK melakukan sesuatu. Mereka berfokus pada yang baik dan bukan yang buruk.

7. JADILAH PENANTANG
Terakhir, pembicara hebat selalu menantang audience untuk melakukan hal-hal hebat. Lagi-lagi, tak peduli apapun subyeknya. Pembicara sukses memberi Anda know-how dan menantang Anda untuk menciptakan hidup yang lebih baik dan memperkaya lehidupan itu sendiri.

Pembicara Yang Juara

Pembicara yang Juara
Ron Kurtus
School For Champions

Menjadi pembicara yang juara tidak berarti bahwa Andalah yang terbaik dalam bidang ini. Melainkan, bahwa Anda mengikuti filosofi untuk menghargai apa yang Anda miliki, hidup sebagai juara, dan menikmati "petualangan" hidup dengan membantu orang lain menikmati apa yang mereka punya.

Pertanyaan:

- Apa yang harus dihargai?
- Bagaiman hidup sebagai juara?
- Mengapa menolong orang lain?

PENGHARGAAN
Hargai dan berterimakasihlah untuk segala sesuatu yang Anda miliki. Hargai apa saja yang Anda miliki sebagai orang yang berbicara atau orang yang punya karir dan berbicara. Jangan jalani semua itu dengan sekedarnya. Pekerjaan yang paling buruk sekalipun tetaplah lebih baik dari pada menjadi pengangguran.

Jika anda baru saja di-PHK hargai teman dan keluarga Anda. Bersikaplah penuh terimakasih karena Anda memiliki keahlian dan kemampuan. Sikap ini teramat penting untuk bisa menggapai titik yang lebih tinggi selanjutnya.

HIDUP SEBAGAI JUARA
Hidup sebagai juara artinya menjalani hidup dengan sehat lahir dan batin, berpengetahuan dan berilmu, mengupayakan kesempurnaan, berpegang pada nilai-nilai dan terhormat serta mulia.

KESEHATAN
Anda tidak akan bisa berbicara dengan efektif jika anda tidak sehat. Jagalah kesehatan fisik dan emosional Anda, sehingga Anda tetap bisa melakukan apa yang ingin dan harus lakukan. Jika Anda sehat lahir dan batin, secara otomatis Anda akan merasa baik.

PENGETAHUAN, ILMU dan KEAHLIAN
Seorang pembicara perlu untuk secara kontinyu memperbaiki pengetahuan dan ilmunya dalam teknik dan wawasan berbicara. Jika Anda berilmu, berpengetahuan dan ahli dalam bidang Anda, percaya diri Anda akan tumbuh dan berkembang.

PATOKAN KESEMPURNAAN
Lakukan segala sesuatu dengan yang terbaik yang Anda punya dan yang Anda bisa untuk mencpai sasaran Anda. Persistensi dan kesadaran adalah penting. Jika Anda menyelesaikan segala sesuatu dengan sempurna, Anda pasti akan percaya diri.

Ada modifikasi rumus Einstein yang berbunyi begini:

E = mC2

Di mana E adalah Excellency, m adalah Manusia dan C adalah Character. Karakterlah yang lebih menentukan kesempurnaan.

TATA NILAI
Anda harus punya tata nilai yang Anda yakini agar Anda juga bisa memberi nilai kepada audience Anda. Pembicaraan Anda sudah seharusnya merupakan sesuatu yang mereka inginkan dan butuhkan. Jika pembicaraan Anda bernilai, Anda akan dipertimbangkan sebagai pembicara yang bernilai.

KARAKTER
Anda harus memelihara posisi yang dihormati, terhormat, jujur dan mulia dalam berinteraksi, menangani dan memperlakukan orang lain. Dengan cara ini, Anda bisa sedikit menegakkan kepala dan dihargai karena integritas Anda.

MENIKMATI ALIAS BERSYUKUR
Hidup adalah perjalanan. Profesi yang Anda pilih juga merupakan perjalanan, di mana Anda berharap imbalan dan menikmati perjalanan itu. Bekerja keras memang perlu, tapi Anda tentunya tidak ingin berperlaku yang mengakibatkan Anda terjerumus kepada kenistaan. Nikmati "petualangan" Anda.

MEMBERI
Sebagian dari menikmati dan bersyukur adalah memberi dan menolong orang lain untuk menikmati "petualangan" mereka. Bukalah selalu mata, telinga dan tetnu saja hati untuk menemukan tempat-tempat di mana Anda bisa menolong orang lain. Bantulah rekan kerja, tolonglah tetangga, bimbinglah yang lebih muda. Memberi dan menolong akan meningkatkan kenikmatan Anda sebagai juara di dalam hidup.

Pembicara Yang Disukai

Tips #78: Pembicara yang Disukai Audience
Milis Bicara (1274 members)

Terjemahan bebas dari materi oleh:
Susan Berkley
"The Voice Coach"

Berhasil-tidaknya Anda berbicara, ditentukan oleh apa yang bisa dirasakan oleh audience yang mendengarkan Anda. Lebih tepat lagi: setiap orang dari mereka.

Apakah mereka bisa merasakan bahwa Anda berbicara kepada mereka, satu per satu dan personal? Apakah mereka bisa merasakan bahwa Anda berbicara kepada mereka, seperti sedang berbicara secara pribadi? Apakah mereka, sulit membedakannya dari berbicara berdua saja dengan Anda?

Berikut ini adalah ciri-ciri Anda, jika Anda adalah pembicara yang berhasil membangun rapport alias keintiman dengan audience Anda. Tak peduli, apakah Anda berbicara di podium, di depan sebuah seminar, di televisi, di corong radio atau bahkan di ujung telepon dalam sebuah konference jarak jauh.

1. ANDA MELIHAT MEREKA SEBAGAI INDIVIDU-INDIVIDU DAN BUKAN SEKELOMPOK ORANG

Audience tidak mendengarkan Anda bicara secara berbarengan. Mereka melakukannya sendiri-sendiri. Jadi, perlakukan mereka sebagai individu-individu. Pelajarilah mereka. Seperti apa mereka sebagai orang per orang.

Pemahaman Anda tentang profil mereka, akan membantu Anda membangun visualisasi. Semakin akurat, akan semakin baik untuk kepentingan bicara Anda.

Tentunya, Anda tidak bisa benar-benar memahami mereka satu per satu. Akan tetapi, Anda pasti bisa memahami gambaran umum tentang karakter mereka. Cara yang paling mudah, adalah dengan memahami profesi dan pekerjaan mereka.

Jika Anda makin kaya dalam pemahaman ini, maka Anda bisa makin memperluas "pasar" Anda.

2. ANDA MELIHAT MEREKA DUDUK DI KURSI, DI TERAS ATAU DI RUANG KELUARGA
Teras atau ruang keluarga mewakili keintiman. Bayangkan mereka adalah orang-orang yang Anda undang makan malam, atau sebaliknya, Anda bertandang di teras rumahnya.

Anda berbicara dengan gaya casual, familiar dan nyaman. Mereka santai, rileks dan khusuk mendengar.

3. ANDA MENYADARI APA YANG TERJADI PADA WAJAH, TANGAN, PAKAIAN DAN RUMAH MEREKA
Jika upaya profilisasi dan karakterisasi Anda tentang mereka cukup akurat, Anda akan bisa berbicara banyak hal dengan lebih spesifik. Dengan begitu, Anda akan lebih "nyambung" dengan segala persoalan, kebutuhan dan masalah mereka.

Latihlah diri Anda dalam memahami bahasa tubuh mereka.

4. SUARA DAN EKSPRESI WAJAH ANDA SAMA SEPERTI SAAT ANDA BICARA DENGAN TEMAN
Suara dan wajah punya kaitan yang sangat erat. Keduanya saling mempengaruhi dan membangun komunikasi. Komunikasi yang hangat, intim dan kuat.

5. SAAT BICARA KEPALA ANDA TEGAK MENGHORMAT DAN TANGAN ANDA BERGERAK ALAMIAH
Orang sering mengira bahwa berbicara adalah "mulut-sentris". Itulah perkiraan yang melenceng sejauh-jauhnya. Yang sebenarnya, Anda berbicara dengan seluruh tubuh Anda. Bahkan, dengan seluruh jiwa dan raga Anda.

6. ANDA TERSENYUM DAN BERWAJAH CERAH SEPERTI BENAR-BENAR DI RUANG KELUARGA
Ini akan menciptakan keintiman dan afeksi. Senyum adalah alat paling powerful untuk membangun keintiman. Dan tentu saja, dengan itu Anda sudah bersedekah. Di telepon pun, Anda harus tersenyum sejak pertama kali Anda menekan tombol-tombol angka.

Kini Anda mengerti, kenapa Anda bisa membaca semua tips ini, HANYA dari email pribadi Anda. Ups, ketauan deh... :)

BTW: Cukup berhasilkah Saya?

Filosofi Bicara

Bicara Publik Menurut FrippPatricia Fripp, CSP, CPAE
Presiden NSA (National Speaker Association)

FILOSOFI BERBICARA
Berikut adalah sebagian filosofi bicara dari Fripp Public Speaking School.

1. Tidak ada topik pembicaraan yang membosankan. Yang ada adalah pembicara yang membosankan.

2. Untuk bisa sukses, poin bicara Anda harus bisa masuk ke dalam sudut pandang audience.

3. Kualitas bicara Anda akan meningkat secara drastis bila Anda memasukkan teknik akting, teknik drama, teknik menulis, teknik mendengar, teknik visual dan apapun teknik yang terkait dengan efektifitas berkomunikasi.

4. Seni berbicara adalah menyembunyikan seninya.

5. Latihan adalah intinya, relaksasi adalah unjuk kerjanya.

6. Apakah akan membantu jika audience Anda selalu ingat apa yang Anda katakan?

7. Apakah bisa membantu jika mereka bisa mengulangi poin-poin bicara Anda dua minggu kemudian?

8. Apakah menguntungkan jika klien potensial mengetahui mengapa Anda yang dipilih untuk berbicara?


KATAKAN DENGAN SEDIKIT KATA
Anda dapat kesempatan untuk sebuah presentasi bicara publik yang hebat, dan tiba-tiba Ada diminta untuk menuntaskannya hanya dalam lima menit! Jangan panik. Untuk "generasi televisi" seperti sekarang ini, suara yang menyengat dapat lebih berbicara daripada sebuah disertasi yang panjang. Berikut adalah cara untuk mengkompres pembicaraan Anda tanpa kehilangan dampak yang Anda harapkan.

Jangan meminta maaf atau menunjukkan bahwa biasanya Anda diberi waktu lebih lama. Yakinlah bahwa Anda bisa berkomunikasi dalam lima menit. Mulailah dengan cepat. Awali dengan kata pembukaan yang menarik perhatian, seperti "Pekerjaan Anda akan punah lima tahun dari sekarang, atau dalam lima menit ke depan Saya akan meyakinkan Anda bahwa tindakan terbaik yang dapat Anda lakukan adalah..." Gunakan gaya cerita dengan efek visual yang kuat. Ilustrasikan poin-poin Anda -- bagaimana sekarang, bagaimana nantinya -- dengan cerita yang membuat audience bisa "melihat"nya. Bagi lima menit Anda ke dalam tiga bagian. Sajikan permasalahan, imbal baliknya, dan sudut pandang Anda: "Satu-satunya advis yang bisa Saya berikan hari ini adalah..." dan baris kalimat untuk pelarian Anda adalah, apa jadinya jika mereka mengikuti saran Anda!

RILEKS BERBICARA
Jika Anda mencari suatu metode yang paling murah dan efektif untuk mempromosikan produk atau jasa Anda, berkonsentrasilah pada hasil-hasil positif dari presentasi. Pikirkan tentang kontak-kontak dan klien-lien prospektif yang akan Anda dapatkan dengan hanya berbicara duapuluh menit di depan suatu audience.

Dalam kasus mengaksentuasikan hal-hal positif itu, tidaklah cukup hanya dengan merasakan apa yang bergolak di dalam perut Anda, sebelum Anda ke depan dan berbicara. Gunakan waktu untuk berlatih diri agar Anda bisa mengubah semua ketegangan itu menjadi energi.

Persiapan fisik: Lakukan pemanasan dan buatlah rileks tubuh dan wajah Anda. Jika sepatu Anda tidak nyaman, copot saja. Sekarang, berdirilah dengan satu kaki dan goyangkan kaki lainnya. Saat Anda meletakkan kembali kaki Anda, Anda akan merasakan bahwa ia lebih ringan daripada kaki lainnya. Sekarang, lakukan untuk sebelah kaki yang satu lagi. Anda menginginkan energi yang buruk pindah ke lantai dan keluar dari kepala Anda. Kesannya memang klenik sekali; tapi tidak. Ini adalah teknik praktis yang biasa digunakan para aktor.

Goyangkan tangan Anda.. dengan cepat. Letakkan di atas kepala, legnkungkan lengan dan siku dan kembalikan posisi tangan Anda. Tangan Anda akan lebih natural nanti.

"Panaskan" otot-otot wajah Anda dengan pura-pura mengunyah sesuatu. Putar bahu dan leher Anda. Bayangkan Anda melihat jarum jam. Lihatlah jam 12, tarik wajah Anda ke atas semaksimal mungkin. Sekarang lihatlah ke jam 3, lakukan yang sama. Teruskan ke jam 6 dan terakhir jam 9.

Semua latihan di atas akan menghangatkan Anda dan membuat Anda lebih rileks. Semua gerakan itu akan memudahkan pergerakan Anda dalam berbicara dengan mengikuti arus gerak yang alamiah.

Sekarang berkonsentrasilah pada calon customer Anda, tidakkah Anda merasa lebih hangat dengan hanya memikirkannya?

Majulah -- bicaralah di depan mereka dan dapatkan keuntungan dari pengalaman ini.

Mengapa Harus PD Berbicara

Tips #104: Mengapa Harus Percaya Diri?
Percaya diri itu seni. Jika Anda merasa belum percaya diri, maka Anda bisa menjadi percaya diri. Jika Anda sudah merasa percaya diri, maka Anda bisa menjadi lebih percaya diri.

Percaya diri itu dinamis, ia bisa naik dan turun, berubah dan berkembang. Apa yang perlu Anda lakukan, adalah menjaganya agar tetap berada di tingkat yang optimal dan sehat.

UNTUK APAPUN, ANDA HARUS BERBICARA
Dalam aktivitas apapun yang Anda lakukan, Anda akan melakukan tiga hal berikut ini:

1. Memimpin;
2. Menjual;
3. Mempresentasikan.

Dalam faktanya, Anda bahkan mungkin melakukan ketiganya sekaligus.

Jika Anda sedang memimpin, maka Anda pasti sedang menjual sesuatu agar diikuti oleh orang-orang yang Anda pimpin. Dan dalam melakukannya, Anda akan menyajikan atau mempresentasikan berbagai hal yang relevan.

Jika Anda sedang menjual sesuatu, Anda sedang mengupayakan posisi memimpin, agar prospek Anda mau mengambil keputusan sesuai dengan yang Anda inginkan sebagai pihak yang menjual. Dan sekali lagi, Anda pasti mempresentasikan berbagai hal yang relevan.

Jika Anda sedang berpresentasi, maka Anda bisa dipastikan sedang menjual sesuatu. Dan karena Anda sedang berusaha menjual sesuatu, maka Anda pasti berupaya untuk memimpin audience, agar mendengarkan Anda, agar menyimak presentasi Anda, agar memahami maksud dan tujuan Anda, dan agar teryakinkan sesuai tujuan presentasi Anda.


Dalam melakukan semua aktivitas di atas, media paling umum yang akan Anda gunakan adalah komunikasi verbal alias berbicara.

Muara dari semua aktivitas itu, atau hasil akhir dari semua aktivitas itu, akan sangat ditentukan oleh kualitas bicara Anda. Sebelum sampai ke persoalan teknis seperti struktur bicara, intonasi, gaya bahasa atau bahkan pilihan kata dan kalimat, aspek mendasar dari kualitas bicara Anda adalah tingkat percaya diri Anda saat melakukannya.

Singkatnya, Anda harus menaburkan aura percaya diri saat berbicara. Karena dari situlah segala hasil akhir akan ditentukan.

Jadi, titik awal Anda untuk semua aktivitas itu, adalah meraih rasa percaya diri yang lebih baik.

Berikut ini adalah kompilasi berbagai alasan untuk percaya diri, yang dikumpulkan dari para pakar manajemen, kepemimpinan, komunikasi dan motivasi.

PERCAYA DIRI BERARTI TAHAN BANTING
Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih tahan terhadap berbagai tekanan, karena punya tempat berpijak dan cara berpikir yang kokoh dan kuat.

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih mampu menghadapi variasi dari situasi pribadi, sosial dan bisnis yang makin ketat dan makin keras belakangan ini.

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih tahan untuk berhadapan dengan orang lain yang makin hari makin kritis. Ingatlah bahwa tekanan yang makin kuat tidak hanya dialami oleh diri Anda sendiri, melainkan juga oleh setiap orang lain yang hidup bersama Anda di dunia ini.

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih mampu menghadapi orang lain yang makin hari makin keras dan bukan tidak mungkin makin menyebalkan.

Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih mampu menghadapi berbagai apresiasi yang realistik dan objektif.

Pada akhirnya, jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih memiliki kontrol terhadap berbagai situasi dan keadaan yang penting untuk apapun kepentingan Anda.

PERCAYA DIRI BERARTI MAMPU MENGONTROL
Percaya diri Anda dibangun dengan berlatih untuk mengontrol berbagai hal. Dengan tingkat percaya diri yang makin baik, akan Anda akan lebih mampu mengontrol berbagai hal. Dengan percaya diri yang lebih tinggi, Anda akan mampu mengontrol berbagai aspek dari kehidupan Anda.

Dengan mampu mengontrol berbagai aspek diri pribadi Anda, Anda akan lebih jernih dalam melihat dan mengatur tujuan dan sasaran pribadi Anda. Dengan kejelasan dalam tujuan dan sasaran Anda, maka Anda akan lebih mampu dalam mengarahkan perilaku Anda menuju kepada keberhasilan Anda.

PERCAYA DIRI BERARTI TAHU KAPASITAS DIRI
Dengan percaya diri, Anda akan memahami seluk beluk dan tingkat kapasitas yang Anda miliki. Dengan mengetahui kapasitas diri, Anda akan mampu melakukan analisis SWOT untuk diri pribadi Anda.

Dengan memahami aspek SWOT diri Anda sendiri, maka Anda akan tahu persis dari mana harus memulai dan kemana akan berakhir.

PERCAYA DIRI BERARTI SUCCESS ORIENTED
Dengan percaya diri, Anda menggeser fokus diri dari jebakan ketakutan akan kegagalan dan kerugian, ke cara pandang yang optimis tentang berbagai kesempatan dan keberhasilan. Anda akan menjadi orang yang success oriented.

Dengan percaya diri, Anda tidak akan merasa cukup hanya dengan 'positive thinking', tapi lebih dari itu, Anda akan menuntut 'positive knowing'.

Dengan 'positive knowing', Anda akan menjadi orang yang ahli di bidangnya. Anda akan menjadi orang yang expert, ahli dan pakar. Itulah jalan menuju kesuksesan Anda.

PERCAYA DIRI BERARTI PERBAIKAN KUALITAS NETWORKING
Dengan percaya diri, Anda akan meningkatkan kualitas personality Anda. Dengan kenaikan personality Anda, maka Anda juga akan menaikkan kualitas 'relationship' Anda.

Seorang pemimpin atau pengusaha atau pejabat yang memulai dari bawah, kemudian terus naik sampai ke tingkatan tertentu di bidangnya, tidak hanya berhubungan dengan orang-orang di bawahnya. Lebih dari itu, ia juga akan meningkatkan kualitas networkingnya ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih luas.

Ia akan terlibat dengan orang-orang yang juga lebih tinggi kualitasnya, lebih tinggi keahliannya, dan lebih baik tingkat percaya dirinya. Dengan itu, percaya dirinya akan makin meningkat. Dan dengan itu semua, peluang keberhasilannya juga akan meningkat.

Dengan percaya diri, Anda akan bertemu dengan orang yang lebih menyenangkan, orang yang lebih baik kualitasnya, orang yang lebih terdidik, orang yang lebih memberi kesempatan dan peluang, orang yang lebih menarik, dan orang yang lebih nikmat bagi Anda untuk berhubungan dengan mereka.

PERCAYA DIRI BERARTI KONTROL TEMPERAMEN YANG LEBIH BAIK
Di dalam ilmu sosial, ada istilah 'hukum korespondensi', yang mengatakan bahwa 'dunia luar' di luar diri Anda, adalah sebuah cermin sempurna dari 'dunia dalam' di dalam diri Anda.

Percaya diri Anda harus dimulai dari dalam. Dan jika Anda berhasil memperbaiki kualitas 'dunia dalam' Anda, maka 'dunia luar' akan mengikutinya.

Jika Anda sukses dengan berhasil meraih percaya diri, maka kesuksesan juga akan terjadi pada 'dunia luar' Anda. Jika Anda berhasil meraih percaya diri, maka Anda berpeluang besar untuk meraih keberhasilan dalam kehidupan diri pribadi, kehidupan sosial, kehidupan pendidikan, dunia karir dan dunia bisnis Anda.

Keberhasilan meraih percaya diri, berarti keberhasilan meraih kontrol terhadap temperamen pribadi. Itu berarti, Anda juga punya peluang besar untuk mengontrol temperamen 'dunia luar' Anda.

Ingat ini:

- Indahnya bulan ada di hati Anda;
- Pemandangan langit dan lautan luas beserta bintang gemintang, ada di mata Anda. Batasannya pun, tergantung kualitas penglihatan Anda;
- Panasnya terik matahari dan api, ada di kulit Anda;
- Bau busuk dunia ini, adanya di hidung Anda;
- Pedasnya cabai dan panasnya merica, ada di lidah Anda;
- Dunia dan seisinya, ada di dalam diri Anda.

Jika Anda punya kontrol terhadap temperan diri, maka Anda pantas mengontrol temperamen dunia dan seisinya. Ramah atau tidaknya dunia ini pada Anda, Anda sendiri yang menentukannya.

Dan untuk mencapainya, mulailah dengan mempercayai diri Anda sendiri. Tuhan telah menciptakan Anda dengan sempurna, dan Ia menginginkan Anda mempercayai hal itu.

PERCAYA DIRI BERARTI MAMPU MENGHAMBAT UPAYA SABOTASE DIRI
Percayalah bahwa setiap hambatan, hampir bisa dipastikan datang dari dalam diri sendiri. Setiap hambatan akan men-sabotase dengan mencegah diri Anda dari mengambil tindakan.

Tindakan adalah segala aktivitas yang membuat hidup Anda menjadi lebih baik. Resep keberhasilan adalah tindakan, dan untuk bisa bertindak, Anda perlu percaya diri.

PERCAYA DIRI BERARTI HIDUP SISTEMATIS
Sistematis berarti efisien dan efektif. Dengan percaya diri, Anda akan bertindak. Dan bertindak atas dasar percaya diri, akan membuat Anda mampu mengambil keputusan dan menentukan pilihan. Dengan kemampuan itu, tindakan Anda akan tepat, akurat, efisien dan efektif.

PERCAYA DIRI BERARTI PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR
Hidup Anda adalah sekolah Anda. Cara belajar Anda mengikuti dua pola, yaitu shaping alias pembentukan dan modelling alias teladan. Percaya diri akan membuat Anda menjadi orang yang lebih mampu dalam melakukan self development, pengembangan dan perbaikan, dan lebih mampu dalam mengambil suri tauladan serta melakukan berbagai inovasi sebagai kelanjutannya.

PERCAYA DIRI BERARTI YAKIN AKAN FUNGSI DIRI
Dengan percaya diri, Anda akan lebih yakin bahwa keseluruhan diri Anda akan berfungsi dengan baik. Dengan percaya diri Anda akan mampu mendorong diri Anda untuk total, maksimal dan optimal. Dengan semua itu, Anda akan mencapai kemandirian dan kemerdekaan.

PERCAYA DIRI BERARTI FOKUS PADA DUNIA LUAR
Tidak percaya diri disebabkan oleh kesibukan dalam mengkhawatirkan diri sendiri. Dengan percaya diri, Anda akan disibukkan oleh dunia luar. Dengan percaya diri Anda akan menjadi orang yang lebih melayani, lebih bermanfaat, dan lebih memberi nilai kepada dunia luar.

Dengan percaya diri Anda akan berorientasi keluar. Dengan percaya diri, Anda akan lebih berhasil dalam memimpin dan menjual.

PERCAYA DIRI BERARTI HIDUP YANG LEBIH NYAMAN DAN MENYENANGKAN
Dengan percaya diri Anda akan lebih menikmati diri sendiri, lebih menikmati dunia luar. Hidup Anda akan penuh dengan kegembiraan, dengan hanya sedikit kekhawatiran. Dunia Anda akan lebih nyaman dan menyenangkan. Dengan percaya diri, Anda bisa membuat 'hidup lebih hidup'.

PERCAYA DIRI BERARTI PESAN POSITIF
Dengan percaya diri, Anda akan mengkomunikasikannya kepada dunia di luar Anda. Dengan percaya diri, Anda akan membuat orang lain menjadi percaya diri. Dengan percaya diri, Anda akan lebih meyakinkan. Percaya diri adalah pesan. Pesan yang amat penting untuk dikomunikasikan kepada orang yang terlibat dengan Anda. Dengan percaya diri, sekali lagi Anda akan berhasil dalam memimpin dan menjual.

PERCAYA DIRI BERARTI PELUANG UNTUK MENUMBUHKAN KHARISMA
Dengan percaya diri, Anda berpeluang besar untuk menumbuhkan tingkat maksimal dari percaya diri, yaitu kharisma. Dengan percaya diri, Anda akan menciptakan jalan untuk menjadi orang yang selalu didengar kata dan perintahnya.

DARI MANA DATANGNYA PERCAYA DIRI?
Percaya diri datang dari kemampuan berkomunikasi secara verbal, dengan berbicara.

Dengan berbicara, Anda akan berbicara pada diri sendiri dan berbicara pada orang lain.

Berbicara kepada diri sendiri akan menjalankan proses manajemen diri. Andalah orang yang paling tahu harus mengatakan apa pada diri sendiri.

"Saya bisa" atau "Saya tidak bisa".
"Saya akan berhasil" atau "Saya akan gagal".
"Saya harus melakukan ini" atau "Saya memang menginginkan ini".
"Saya yang menentukan" atau "Bukan Saya yang menentukan".
"Saya yang memilih" atau "Orang lain yang memilih".
"Terserah Saya" atau "Terserah orang lain".

Berbicara kepada orang lain akan menjalankan proses manajemen diri orang lain.

"Anda harus begini atau harus begitu".
"Saya meminta Anda melakukan ini atau itu".
"Saya ingin hasilnya begini atau begitu".
"Saya yang menentukan, bukan Anda yang menentukan".
"Saya yang memerintah Anda yang mengikuti".
"Saya yang menjual dan Anda yang membeli".
"Jika Anda ingin berhasil, ikuti saran Saya".

Jadi, mulailah segala keberhasilan Anda dengan percaya diri saat berbicara.